JAKARTA. Demi memenuhi ketentuan Bank Indonesia (BI), perbankan mulai berupaya menggenjot kredit ke sektor usaha kecil menengah (UKM). Pelbagai upaya dilakukan untuk mengejar porsi kredit ke UKM sebesar 20% dari total kredit pada 2018. Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart), misalnya, Kamis (5/9), meluncurkan fasilitas pinjaman properti komersial yang menyasar UKM. Stanchart menyediakan fasilitas ini bagi UKM yang berkembang baik selama tiga tahun dengan omzet Rp 2,4 miliar hingga Rp 400 miliar per tahun. "Untuk saat ini, kami membatasi pinjaman maksimal Rp 17 miliar," kata Micha Tampubolon, General Manager SME Banking Stanchart Indonesia. Micha mengatakan, porsi kredit Stanchart ke UKM saat ini masih jauh dari 20%. Kredit ke UKM juga baru menjangkau tujuh kota di Indonesia. Sampai saat ini, rata-rata jumlah pinjaman bagi debitur UKM di sektor perdagangan dan modal kerja mencapai Rp 200 juta. Rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) di bawah 1%.
Bank mengejar porsi kredit UKM 20%
JAKARTA. Demi memenuhi ketentuan Bank Indonesia (BI), perbankan mulai berupaya menggenjot kredit ke sektor usaha kecil menengah (UKM). Pelbagai upaya dilakukan untuk mengejar porsi kredit ke UKM sebesar 20% dari total kredit pada 2018. Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart), misalnya, Kamis (5/9), meluncurkan fasilitas pinjaman properti komersial yang menyasar UKM. Stanchart menyediakan fasilitas ini bagi UKM yang berkembang baik selama tiga tahun dengan omzet Rp 2,4 miliar hingga Rp 400 miliar per tahun. "Untuk saat ini, kami membatasi pinjaman maksimal Rp 17 miliar," kata Micha Tampubolon, General Manager SME Banking Stanchart Indonesia. Micha mengatakan, porsi kredit Stanchart ke UKM saat ini masih jauh dari 20%. Kredit ke UKM juga baru menjangkau tujuh kota di Indonesia. Sampai saat ini, rata-rata jumlah pinjaman bagi debitur UKM di sektor perdagangan dan modal kerja mencapai Rp 200 juta. Rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) di bawah 1%.