JAKARTA. Bankir dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan penempatan dana bank di surat berharga akan menurun di kuartal II 2017. Ini merupakan efek dari peningkatan kebutuhan dana tunai saat bulan Ramadan dan Lebaran serta kredit. Hingga akhir kuartal I 2017, portofolio bank di surat berharga masih cukup tinggi. Hal ini salah satunya efek dari dana program pengampunan pajak yang masuk cukup besar, tutur Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, pekan lalu. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga kuartal I 2017, penempatan dana bank di surat berharga tumbuh 16,85% dari setahun lalu menjadi Rp 944,17 triliun. Pertumbuhan tersebut masih lebih tinggi ketimbang kuartal I 2016 sebesar 13,34%.
Bank mengerem dana di surat berharga
JAKARTA. Bankir dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan penempatan dana bank di surat berharga akan menurun di kuartal II 2017. Ini merupakan efek dari peningkatan kebutuhan dana tunai saat bulan Ramadan dan Lebaran serta kredit. Hingga akhir kuartal I 2017, portofolio bank di surat berharga masih cukup tinggi. Hal ini salah satunya efek dari dana program pengampunan pajak yang masuk cukup besar, tutur Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, pekan lalu. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga kuartal I 2017, penempatan dana bank di surat berharga tumbuh 16,85% dari setahun lalu menjadi Rp 944,17 triliun. Pertumbuhan tersebut masih lebih tinggi ketimbang kuartal I 2016 sebesar 13,34%.