KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jabodetabek menjadi daya tarik untuk mendapatkan kredit. Untuk itu, perbankan tengah menyiapkan pinjaman bagi proyek gagasan pemerintah ini. Pembangunan LRT ini membutuhkan pendanaan sebesar Rp 26,7 triliun. Setidaknya, kebutuhan kredit dari sektor perbankan sekitar Rp 19,1 triliun atau 73% dari total kebutuhan dana. Saat ini, ada sejumlah bank telah sepakat menyalurkan kredit sindikasi ke LRT. Diantaranya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT CIMB Niaga Tbk.
Bank menyalurkan kredit ke proyek kereta ringan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jabodetabek menjadi daya tarik untuk mendapatkan kredit. Untuk itu, perbankan tengah menyiapkan pinjaman bagi proyek gagasan pemerintah ini. Pembangunan LRT ini membutuhkan pendanaan sebesar Rp 26,7 triliun. Setidaknya, kebutuhan kredit dari sektor perbankan sekitar Rp 19,1 triliun atau 73% dari total kebutuhan dana. Saat ini, ada sejumlah bank telah sepakat menyalurkan kredit sindikasi ke LRT. Diantaranya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT CIMB Niaga Tbk.