JAKARTA. Sejalan tingginya permintaan kredit, perbankan menaikkan target pertumbuhan bisnis mereka tahun ini. Berdasarkan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) ke Bank Indonesia (BI) Juni lalu, target kredit tahun ini naik tipis menjadi 25%, dari semula di kisaran 23% - 24%. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, revisi RBB ini menunjukkan kebijakan loan to value (LTV) dan kenaikan berbagai harga barang dan jasa tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. "Semester kedua ini, kondisi Eropa sedikit lebih baik, sehingga saya menduga target kredit perbankan akan tercapai," ujar Halim, Jumat (24/8). Hingga Juni 2012, penyaluran kredit perbankan menembus Rp 2.470,38 triliun atau tumbuh 25,95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi di kredit investasi yakni sebesar 29,1% menjadi Rp 475,75 triliun. Menyusul kredit modal kerja, meningkat 28,2% menjadi Rp 1.058,57 triliun dan kredit konsumsi yang terkerek 19,6% menjadi Rp 668,72 triliun.
Bank merevisi target kenaikan kredit
JAKARTA. Sejalan tingginya permintaan kredit, perbankan menaikkan target pertumbuhan bisnis mereka tahun ini. Berdasarkan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) ke Bank Indonesia (BI) Juni lalu, target kredit tahun ini naik tipis menjadi 25%, dari semula di kisaran 23% - 24%. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, revisi RBB ini menunjukkan kebijakan loan to value (LTV) dan kenaikan berbagai harga barang dan jasa tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. "Semester kedua ini, kondisi Eropa sedikit lebih baik, sehingga saya menduga target kredit perbankan akan tercapai," ujar Halim, Jumat (24/8). Hingga Juni 2012, penyaluran kredit perbankan menembus Rp 2.470,38 triliun atau tumbuh 25,95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi di kredit investasi yakni sebesar 29,1% menjadi Rp 475,75 triliun. Menyusul kredit modal kerja, meningkat 28,2% menjadi Rp 1.058,57 triliun dan kredit konsumsi yang terkerek 19,6% menjadi Rp 668,72 triliun.