Bank Milik Asing Opitimistis Bisnis Melaju di 2024, Ini Target dan Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan yang kian ketat di industri perbankan tanah air, tidak menggentarkan optimisme dari bank yang dikendalikan investor asing dalam menjalankan bisnisnya di tahun 2024.

PT IBK Bank Indonesia Tbk (AGRS) misalnya, bank yang dikendalikan oleh Industrial Bank of Korea (IBK) ini menargetkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan di tahun 2024 dengan memasang target penyaluran kredit sebesar Rp3 triliun, atau naik 34% secara tahunan (year on year/yoy) dari penyaluran kredit tahun lalu.

Direktur IBK Bank Indonesia Lee Dae Sung mengatakan pihaknya bakal menyeimbangkan pertumbuhan kredit untuk segmen debitur korporasi yang berasal dari lokal dan juga segmen debitur korporasi dari negara Korea.


Baca Juga: Tahun Pemilu, Saham Big Bank Jadi Incaran Investor Asing

“Kami akan terus melakukan mengembangkan produk dan program pinjaman yang kompetitid untuk target pemasaran,” kata dia.

Lebih lanjut Lee mengatakan, IBK Bank hingga saat ini masih memfokuskan diri pada segmen korporasi, mengingat segmen ini paling besar kontribusinya kepada pertumbuhan kredit perseroan.

Adapun terkait fokus segmen kredit korporasi IBK Bank, pihaknya menyebut perseroan tetap menyasar semua sektor industri yang potensial.

Maklum saja, IBK Bank telah menetapkan target untuk dapat memiliki total aset Rp 50 triliun pada tahun 2030 mendatang. Target jangka panjang ini akan diraih dengan terus menggenjot peertumbuhan kredit serta menjaga kualitas kredit yang tetap sehat.

Tahun lalu, IBK Bank telah menyalurkan kredit sebesar Rp 9,4 triliun, atau tumbuh 16,5% yoy dibandingkan tahun sebelumnya Rp 8,1 triliun. 

Pertumbuhan kredit tersebut juga tetap didukung dengan rasio Non Performing Loan (NPL Gross) yang masih sangat terjaga diangka 1,48% dan NPL Nett 0,95%. 

Di sisi lain, IBK Bank tahun ini juga bakal meluncurkan produk baru untuk menggaet nasabah dari segmen generasi muda dan milenial. Hal ini untuk menggenjot pertumbuhan himpunan dana pihak ketiga (DPK) terutama dana murah (CASA), salah satunya adalah melalui layanan payroll sistem yang bekerjasama dengan perusahaan dalam penggajian karyawannya.

“Kami juga akan menguatkan digitalisasi melalui mbanking dan berbagai fitur-fitur yang ada, selain  E-KYC, QRIS, dan lain-lain, kami juga akan bekerjasama dengan dealer-dealer untuk top up, e-wallet dan lainnya,” kata dia.

Melalui berbagai strategi tersebut, IBK Bank yakin bakal melanjutkan pencapaian kinerja yang positif dari tahun 2023, dimana bank ini meraup laba bersih sebesar Rp187 miliar, atau naik 80% yoy.

Sementara itu bank lainnya seperti PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) juga optimis untuk terus menggenjot pertumbuhan bisnisnya di tahun 2024.

“Langkah strategis menuju masa depan yang lebih baik di tahun 2024, KB Bukopin akan melakukan langkah strategis untuk memperkuat posisinya di pasar dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Robby Modong Direktur Utama KB Bukopin.

Adapun langkah strategis tersebut antaralain KB Bukopin bakal fokus pada pengembangan ekosistem kredit di segmen wholesale, termasuk Korean Link Business, yang memiliki kualitas kredit yang lebih baik. 

Di sisi lain, KB Bukopin juga secara aktif mendorong pertumbuhan segmen UMKM dan ritel melalui strategi cross-selling yang efektif. Segmen ini ditargetkan dapat tumbuh 15% lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca Juga: Banjir Dana Asing ke Pasar Saham Meski Ada Pemilu

Sejalan dengan itu, KB Bukopin juga bakal menyelesaikan persoalan kredit macet, dengan memperkuat divisi spesial asset manajemen untuk menyelesaikan kredit macet hingga di bawah 3% di tahun 2024.

Rencana melakukan rebranding logo pada bulan Maret juga bakal dilakukan untuk memperkuat identitas dan citra baru dari perseroan.

KB Bukopin juga bakal melakukan transformasi digital dengan menyelesaikan Proyek Next Generation Bank System (NGBS) pada Juni 2024 untuk mengoptimalkan proses dan layanan Bank, serta peningkatkan efisiensi operasional dengan peluncuran NGBS dan dukungan dari KBFG dalam hal pengetahuan dan teknologi.

"KB Bukopin telah menunjukkan transformasi yang signifikan dan memiliki strategi yang jelas untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Bank berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya dan menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan menuju kesuksesan," kata Robby.

Bank lainnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga menunjukkan optimismenya di tahun 2024.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pihaknya bakal fokus ke segmen bisnis ritel, maklum saja selama beberapa tahun terakhir CIMB Niaga memang telah mengandalkan segmen ini dan menjadi salah satu retail bank besar di Indonesia.

“Ini telah menyumbangkan profitability dan return yang bagus untuk stakeholders. Ke depannya kami sudah menetapkan strategy untuk fokus di customer experience,  produk yang relevan,” kata Lani.

Lani juga menyebut terkait pertumbuhan kredit ritel sekitar 8%-10% tiap tahunnya. Tahun ini diperkirakan pertumbuhan kredit juga di kisaran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi