JAKARTA. Sejumlah bank papan atas enggan berstatus jago kandang. Sejumlah bank bermodal jumbo berhasrat ekspansi ke luar negeri, menyusul niatan regulator perbankan yang tengah memperjuangkan asas kesetaraan alias resiprokal ke sejumlah negara tetangga. Achmad Baequni, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan, pihaknya masih memproses izin ekspansi di Singapura. Sejatinya, BRI sudah mulai mengajukan izin ke otoritas perbankan Singapura sejak tahun 2013 lalu. BRI ngotot membuka kantor cabang di Negeri Merlion karena ingin mencicip potensi bisnis korporasi nan besar. "Kami akan mendirikan offshore bank di Singapura untuk bisnis korporasi dari nasabah," kata Baequni kepada KONTAN, (8/10). Harapan BRI, regulator Singapura bakal memberikan izin pada akhir tahun 2014. Saat ini, BRI masuk tahap melengkapi syarat administratif yang diajukan bank sentral Singapura atau Monetary of Authority Singapore (MAS). "Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi di luar kontrol kami, namun kami tetap akan menjalani," ujar Baiquni.
Bank modal jumbo berhasrat ekspansi ke luar negeri
JAKARTA. Sejumlah bank papan atas enggan berstatus jago kandang. Sejumlah bank bermodal jumbo berhasrat ekspansi ke luar negeri, menyusul niatan regulator perbankan yang tengah memperjuangkan asas kesetaraan alias resiprokal ke sejumlah negara tetangga. Achmad Baequni, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan, pihaknya masih memproses izin ekspansi di Singapura. Sejatinya, BRI sudah mulai mengajukan izin ke otoritas perbankan Singapura sejak tahun 2013 lalu. BRI ngotot membuka kantor cabang di Negeri Merlion karena ingin mencicip potensi bisnis korporasi nan besar. "Kami akan mendirikan offshore bank di Singapura untuk bisnis korporasi dari nasabah," kata Baequni kepada KONTAN, (8/10). Harapan BRI, regulator Singapura bakal memberikan izin pada akhir tahun 2014. Saat ini, BRI masuk tahap melengkapi syarat administratif yang diajukan bank sentral Singapura atau Monetary of Authority Singapore (MAS). "Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi di luar kontrol kami, namun kami tetap akan menjalani," ujar Baiquni.