KONTAN.CO.ID - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengaku tidak mau dikaitkan dengan spekulasi saham yang terjadi di PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI). Ayoub Akbar Qadri, Komisaris Bank Muamalat mengatakan kenaikan harga saham PADI disebabkan karena informasi yang tidak akurat yang didengar pasar. "Reaksi pasar yang dipersepsikan sebagai transaksi spekulasi," ujar Ayoub kepada KONTAN, Kamis (10/8). Terkait dengan rencana akusisi yang dilakukan PADI kepada Bank Muamalat menurut Ayoub bermula ketika presentasi yang dilakukan PADI ke dewan komisaris pada 17 Juli 2017. Sebelum presentasi ini, Minna Padi belum melakukan isyarat dan komunikasi awal (dengan komisaris dan pemegang saham)," ujar Ayuoob Akbar Qadri, Komisaris Bank Muamalat dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8). Pemegang saham sebenarnya juga mempertanyakan isi dari proposal akusisi tersebut. Hal ini karena Minna Padi hanya memberikan informasi dari presentasi yang dilakukan pada 17 Juli tersebut. Menurut Ayuoob Qadri mayoritas pemegang saham tidak dalam posisi menyetujui proposal yang diajukan Minna Padi ini. Pemegang saham juga tidak memberikan penugasan lanjutan kepada Minna Padi. Sampai perdagangan terakhir Jumat, 11/8 saham PADI ditutup melemah 20% menjadi Rp 1.100 per saham. Saham sekuritas ini sempat naik tajam pada 9/8 yaitu mencapai Rp 1.450 per saham karena kabar rencana akusisi Muamamat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mualamat tolak dikaitkan spekulasi saham PADI
KONTAN.CO.ID - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengaku tidak mau dikaitkan dengan spekulasi saham yang terjadi di PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI). Ayoub Akbar Qadri, Komisaris Bank Muamalat mengatakan kenaikan harga saham PADI disebabkan karena informasi yang tidak akurat yang didengar pasar. "Reaksi pasar yang dipersepsikan sebagai transaksi spekulasi," ujar Ayoub kepada KONTAN, Kamis (10/8). Terkait dengan rencana akusisi yang dilakukan PADI kepada Bank Muamalat menurut Ayoub bermula ketika presentasi yang dilakukan PADI ke dewan komisaris pada 17 Juli 2017. Sebelum presentasi ini, Minna Padi belum melakukan isyarat dan komunikasi awal (dengan komisaris dan pemegang saham)," ujar Ayuoob Akbar Qadri, Komisaris Bank Muamalat dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8). Pemegang saham sebenarnya juga mempertanyakan isi dari proposal akusisi tersebut. Hal ini karena Minna Padi hanya memberikan informasi dari presentasi yang dilakukan pada 17 Juli tersebut. Menurut Ayuoob Qadri mayoritas pemegang saham tidak dalam posisi menyetujui proposal yang diajukan Minna Padi ini. Pemegang saham juga tidak memberikan penugasan lanjutan kepada Minna Padi. Sampai perdagangan terakhir Jumat, 11/8 saham PADI ditutup melemah 20% menjadi Rp 1.100 per saham. Saham sekuritas ini sempat naik tajam pada 9/8 yaitu mencapai Rp 1.450 per saham karena kabar rencana akusisi Muamamat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News