JAKARTA. Bank Muamalat Indonesia belum berencana melakukan tambahan modal di tahun ini. Pasalnya, rasio kecukupan modal alias Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Muamalat masih berada di level 14%. Menurut Endy Abdurrahman, Direktur Utama Bank Muamalat, posisi CAR bank yang dipimpinnya masih dalam posisi yang baik sesuai dengan peraturan. "Kami akan selalu menyesuaikan dan melaksanakan peraturan yang berlaku," kata Endy kepada KONTAN, baru-baru ini. Namun jika suatu saat modal Bank Muamalat tergerus, Endy bilang, kemungkinan besar tambahan modal untuk menjaga CAR adalah melalui rights issue. Endy pun bilang, Bank Muamalat belum memiliki rencana untuk melepas sahamnya ke publik.
Endy juga menjelaskan, sejauh ini para pemegang saham sudah punya komitmen jika suatu saat Bank Muamalat punya kebutuhan tambahan modal. "Itu sudah harus menjadi komitmen pemegang saham sesuai dengan fit and proper test mereka," terangnya. Sementara itu, Endy mengatakan, Bank Muamalat juga belum memiliki rencana pencarian dana untuk ekspansi. "Pendanaan masih normal source, dana pihak ketiga (DPK)," tambah dia.