Bank muamalat genjot pendapatan fee based income



JAKARTA. Bank Muamalat berupaya menggenjot pendapatan jasa atau fee base income di bidang trade finance. Fee base dari trade finance yang dibidik Muamalat meliputi jasa di sektor ekspor dan impor. Hery Syafril, Pejabat Eksekutif Bank Muamalat, mengatakan, saat ini pendapatan perusahaan dari fee based income sebanyak 25% berasal dari kontribusi bisnis trade finance ekspor impor. Bisnis bancassurance juga menyumbang angka yang relatif sama. “Tahun ini fee based dari ekspor impor bagus,” ujar Hery, Senin, (04/01). Indra Sugiarto, Direktur Bisnis Bank Muamalat menambahkan, pertumbuhan bisnis trade finance pada tahun lalu mencapai 70%-80% secara year on year (YoY). Indra memproyeksi, pada tahun ini bisnis trade finance masih akan tetap tumbuh 50%.

Selain fee based dari komersial, menurut Indra, Muamalat juga mempunyai portofolio fee based yang berasal dari corporate. Tahun ini Muamalat juga akan menggenjot, kinerja dari fee based internet banking, selain dari fee based income.

Purnomo B Soetadi, Pejabat Eksekutif Bank Muamalat menimpali, saat ini proporsi fee dari mobile dan internet banking masih kecil, yaitu 1%. Menurut Purnomo, dengan rencana launching, mobile banking pada kuartal 1 2016, diharapkan jumlah fee based dari mobile banking akan meningkat. “Tahun ini diharapkan akan ada penambahan transaksi 37% dari transactional banking,” ujar Purnomo. Purnomo berharap, pada tahun ini pendapatan Muamalat dari fee absed income bisa melonjak 20% dibandingkan tahun sebelumnya.


Sebagai informasi, berdarkan data laporan publikasi Bank Muamalat pada September 2015, jumlah pendapatan komisi provisi fee dan administrasi menurun 12,7% menjadi Rp 205 miliar. Sedangkan untuk beban operasi komisi provisi fee dan administrasi naik 5,26% menjadi Rp 20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan