Bank mulai merger dan akuisisi, Pengamat: 2018 belum jadi tahun konsolidasi bank



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsolidasi perbankan terus berjalan. Pada awal tahun ini tercatat ada beberapa perkembangan proses merger dan akuisisi yang dilakukan oleh investor di perbankan Indonesia.

Yang terbaru adalah merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan Sumitomo Mitsui Indonesia.

Selain itu beberapa hari lalu Otoritas Jasa Keuangan juga mengumumkan telah memberi lampu hijau PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd untuk memiliki 40% dari Bank Danamon.


Sebenarnya pada minggu ini, juga ada berita mengenai Bank Korea Selatan yaitu Kookmin Bank yang resmi menjadi 22% pemegang saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) melalui rights issue.

Paul Sutaryono, Pengamat perbankan bilang meskipun awal 2018 banyak progress akuisisi perbankan namun tahun ini belum bisa disebut tahun konsolidasi.

"Rasanya tahun ini belum bisa disebut sebagai tahun konsolidasi perbankan," kata Paul kepada kontan.co.id, Kamis (2/8).

Karena konsolidasi perbankan belum menunjukkan progress signifikan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah bank di Indonesia per Mei 2018 yang masih sebesar 115 bank.

Padahal menurut Paul, konsolidasi perbankan merupakan upaya yang baik bagi OJK untuk mempermudah pengawasan. "Ini merupakan tantangan serius bagi OJK," kata Paul.

Sebagai gambaran saja, ada beberapa proses akuisisi bank di Indonesia oleh investor asing yang masih berlangsung.

Beberapa diantaranya adalah masuknya Industrial Bank of Korea di PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA). Industrial Bank of Korea juga sedang menyelesaikan akusisi PT Bank Agris Tbk (AGRS).

Investor Korea Selatan lain APRO Finansial Holding juga masih menyelesaikan akusisi PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR).

Sebelumnya APRO telah melakukan perjanjian pembelian saham 77,3% saham Bank Dinar dan menyelesaikan akuisisi 99% saham Bank Oke Indonesia.

Akuisisi kecil oleh investor juga dilakukan seperti pada Bank Nobu dan Bank Maspion. Investor Jepang Tokyo Century, mengumumkan telah mengakuisisi 5% saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).

Selain itu investor Thailand Kasikornbank juga mengumumkan telah membeli saham 9,99% saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). "Betul (Kasikornbank masuk sebagai startegic partner)," kata Alim Markus pendiri Maspion Group, kepada kontan.co.id, Kamis (2/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi