JAKARTA. Para bankir tengah mewaspadai akan lonjakan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, pengusaha kecil mulai merasakan perlambatan bisnis dari dampak pelemahan perlambatan ekonomi. Djarot Kusumajakti, Direktur UMKM Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengakui, pelemahan ekonomi memberikan tekanan pada NPL kredit UMKM sehingga perusahaan mengantisipasi sejak dini agar tidak mengerek kenaikan kredit macet. Saat ini, bank yang fokus terhadap UMKM ini akan menjaga rasio kredit macet pada tingkat manageable. Data terakhir, BRI memiliki rasio NPL gross sebesar 1,12% untuk kredit mikro, dan NPL gross sebesar 5,91% untuk kredit menengah.
Bank mulai waspadai kredit macet sektor UMKM
JAKARTA. Para bankir tengah mewaspadai akan lonjakan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, pengusaha kecil mulai merasakan perlambatan bisnis dari dampak pelemahan perlambatan ekonomi. Djarot Kusumajakti, Direktur UMKM Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengakui, pelemahan ekonomi memberikan tekanan pada NPL kredit UMKM sehingga perusahaan mengantisipasi sejak dini agar tidak mengerek kenaikan kredit macet. Saat ini, bank yang fokus terhadap UMKM ini akan menjaga rasio kredit macet pada tingkat manageable. Data terakhir, BRI memiliki rasio NPL gross sebesar 1,12% untuk kredit mikro, dan NPL gross sebesar 5,91% untuk kredit menengah.