Bank Mutiara negosiasi restrukturisasi dengan 4 debitur



JAKARTA. Rencana Bank Mutiara menekan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) dengan restrukturisasi kredit macet semakin terbuka lebar. Ada empat perusahaan besar yang sedang berada dalam tahap negosiasi restrukturisasi kredit macet. Jika restrukturisasi berjalan lancar, Mutiara akan mendapatkan pengembalian dana (recovery) Rp 300 miliar.

Menurut Direktur Utama Bank Mutiara Maryono, jika kredit macet keempat debitur tersebut berhasil direstrukturisasi, NPL Mutiara bisa di bawah 3%. "Saat ini NPL kami berada di posisi 4,9%. Kami optimistis sampai akhir tahun bisa di bawah 3%," harapnya, kemarin.

Direktur Bank Mutiara Ahmad Fajar menambahkan, selain keempat perusahaan tersebut, ada beberapa perusahaan lain yang juga dalam tahap restrukturisasi. Achmad bilang, nilai kredit macet perusahaan-perusahaan tersebut tidak sebesar nilai kredit macet keempat debitur utama Mutiara. Tetapi, perusahaan dengan kredit macet yang kecil-kecil ini jumlahnya lebih banyak.


Achmad menyebutkan, saat ini mereka sudah menegosiasikan beberapa hal, seperti jangka waktu yang dibutuhkan untuk membayar kredit, bunga yang diinginkan, dan pricing. "Semuanya untuk membantu mereka keluar dari status kredit macet hingga statusnya bisa menjadi kredit lancar," jelas Benny Purnomo, Direktur Bank Mutiara.

Walaupun masih berkutat dengan upaya menurunkan NPL, Bank Mutiara tetap mendorong penyaluran kreditnya. Awal kuartal keempat tahun ini, Mutiara akan mengeluarkan produk Kredit Tanpa Agunan (KTA). "Ini masih tes pasar. Untuk tahap awal kami akan tawarkan di Jawa Tengah," jelas Benny. Jika tes pasar tersebut berhasil, Bank Mutiara akan meluncurkan produk KTA ini secara nasiobnal pada tahun 2011.

Benny menambahkan, Mutiara tidak akan menawarkan KTA ini secara massal. Muatiara akan menggandeng koperasi untuk menyalurkan KTA. "Semacam channeling. Kami menyalurkan uang ke koperasi, kemudian diteruskan kepada anggotanya," tutur Benny.

Nilai kredit yang diberikan akan berkisar Rp 50 juta hingga Rp 150 juta. Selain itu, ada juga KTA untuk pegawai, nilai nya Rp 5 juta hingga Rp 7 juta. "Daripada mereka meminjam ke rentenir, lebih baik meminjam dari kami," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test