JAKARTA. Perbankan mulai mengandalkan penerbitan surat utang untuk mencari dana. Suryadi Asmi, Direktur Utama Bank Nagari, mengatakan, pihaknya akan menerbitkan surat utang atau obligasi untuk membiayai kredit, karena bank tidak hanya mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) untuk mengucurkan kredit. Lanjutnya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat ini akan menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar pada tahun 2015 mendatang. “Kami akan memasukan itu pada rencana bisnis bank (RBB) tahun depan,” katanya, kepada KONTAN, akhir pekan ini. Menurutnya, recana penerbitan obligas ini akan memperkuat ratio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menjadi 16%, dari posisi 15,35% per Juni 2014. Nah, angka modal tersebut mampu menopang pertumbuhan kredit dan memenuhi aturan basel III. “Kami akan menjaga CAR di posisi 15%-16%,” tambahnya.
Bank Nagari akan terbitkan obligasi Rp 800 miliar
JAKARTA. Perbankan mulai mengandalkan penerbitan surat utang untuk mencari dana. Suryadi Asmi, Direktur Utama Bank Nagari, mengatakan, pihaknya akan menerbitkan surat utang atau obligasi untuk membiayai kredit, karena bank tidak hanya mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) untuk mengucurkan kredit. Lanjutnya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat ini akan menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar pada tahun 2015 mendatang. “Kami akan memasukan itu pada rencana bisnis bank (RBB) tahun depan,” katanya, kepada KONTAN, akhir pekan ini. Menurutnya, recana penerbitan obligas ini akan memperkuat ratio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menjadi 16%, dari posisi 15,35% per Juni 2014. Nah, angka modal tersebut mampu menopang pertumbuhan kredit dan memenuhi aturan basel III. “Kami akan menjaga CAR di posisi 15%-16%,” tambahnya.