KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) berencana melakukan
stock split saham dengan rasio 1:2. Dengan rasio
stock split 1:2, nominal saham BBNI yang saat ini di kisaran Rp 9.100 menjadi turun di level Rp 4.550 per saham Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar mengatakan salah satu pertimbangan melakukan stock split agar harga saham bisa setara dengan bank big caps lainnya.
Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai, aksi
stock split BBNI bisa jadi sentimen positif.
Baca Juga: Transaksi Agen Laku Pandai Bank Mandiri, BNI, dan BTN Meningkat Pesat Ini mengingat outlook sektor keuangan masih cukup positif. Terlebih, kinerja saham BBNI paling tertinggal di sepanjang tahun berjalan ini. Sejak awal tahun, harga BBNI minus 0,72%.
Sementara return saham big cap perbankan lainnya seperti BBRI dan BMRI sudah di level dua digit. "Jadi, seharusnya pergerakan saham BBNI setelah
stock split bisa membaik," ujar Cheril. Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengingatkan agar jeli melihat fundamental emiten yang
stock split. Baca Juga: Transaksi Agen Laku Pandai Bank Mandiri, BNI, dan BTN Meningkat Pesat Selain itu, melihat potensi valuasi dari bank tersebut di masa depan. Meski begitu, Nico menilai, saham-saham bank big caps masih jadi primadona investor. "Pendapatan
net interest margin (NIM) bank di Indonesia masih salah satu yang tertinggi," tandas Nico. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli