Bank Negara Indonesia (BBNI) Siapkan Produk Student Loan Bagi Mahasiswa Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) saat ini sedang menyiapkan produk Student Loan untuk membantu mahasiswa Indonesia dalam membiayai dana pendidikannya. 

Rencana pembentukan produk ini disampaikan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Ia menilai mahasiswa di Indonesia saat ini sudah semakin mengenal berbagai produk jasa keuangan mulai dari tabungan, investasi, hingga pembiayaan.

Di samping itu, mahasiswa Indonesia juga memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan yang baik dalam rangka mencapai berbagai target-target pembangunan kariernya.


Baca Juga: Bank DKI Beri Kemudahan Akses Pinjaman Biaya Pendidikan Mahasiswa Gunadarma

Sebagai Bank Kampus, Royke menyebutkan, produk pembiayaan pendidikan dari BNI akan memiliki tingkat pembiayaan yang akomodatif dengan tenor 3 hingga 5 tahun.

Adapun, 5 kampus yang akan menjadi pilot project antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Airlangga (Unair).

"Kami harap produk ini dapat menjadi solusi dari kebutuhan pembiayaan pendidikan yang semakin tinggi. Semoga semakin banyak mahasiswa yang paham terhadap produk perbankan dan dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin," kata Royke dalam keterangan resminya, Kamis (22/2).

Baca Juga: Student Loan Dalam Bentuk Fintech Dinilai Beri Manfaat Besar Bagi Pendidikan

Royke melanjutkan dalam hal solusi keuangan kepada para mahasiswa, khususnya ITB, saat ini BNI telah menyiapkan fasilitas program cicilan 0% tenor 3, 6 dan 12 bulan beserta cashback untuk Kartu Kredit Affinity BNI-ITB.

Di samping itu, terdapat juga program cicilan 0% dengan tenor 3 dan 6 bulan untuk jenis Kartu Kredit BNI lainnya yang akan berjalan dalam waktu dekat.

"Harapannya program ini mampu menjadi alternatif untuk membantu meringankan mahasiswa dan orangtua dalam hal membayar UKT atau SPP," imbuhnya. 

Di sisi lain, Royke juga mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausaha dan pelaku UMKM.

Menurutnya generasi muda harus memiliki semangat entrepreneurship karena tingkat kewirausahaan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga. Rasio kewirausahaan Indonesia di ASEAN hanya tercatat sebesar 3,47%, jauh di bawah negara tetangga yakni Singapura yang telah mencapai 8,76%. 

Baca Juga: Perjanjian iGrow dengan Lender Tak Cantumkan Soal Mitigasi Risiko Kredit Macet

Di samping itu, ketersediaan lapangan kerja tidak sebanding dengan supply tenaga kerja di pasar, merupakan aktualisasi diri dan dapat menjadi agent of development.

Editor: Noverius Laoli