Bank Neo Commerce percepat transformasi menjadi bank digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mempercepat transformasi menjadi bank digital. Oleh sebab itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS luar biasa menunjuk Aditya Wahyu Windarwo sebagai Direktur Bisnis BNC.

“Penambahan ini kami lakukan untuk memperkuat strategi dan sinergi antara lini bisnis dan pemasaran BNC, juga untuk mempercepat pertumbuhan BNC dalam menyediakan pelayanan dan Digital Banking experience ke masyarakat,” jelas Presiden Direktur BNC, Tjandra Gunawan dalam keterangan tertulis pada Kamis (1/4).

Ia menambahkan, kehadiran direksi baru tersebut dibutuhkan untuk memperkuat kesiapan BNC yang terus bertransformasi menjadi bank digital. Aditya merupakan praktisi perbankan senior dengan pengalaman hampir 20 tahun dalam sektor keuangan dan perbankan terutama di lini manajemen produk, investasi, retail, serta empat tahun berkecimpung sebagai kepala divisi digital pada sebuah bank swasta besar sebelumnya.


“Saya sangat bersemangat menjadi bagian dari BNC sebagai salah satu perusahaan visioner yang berpacu untuk menjadi bank digital yang kami sebut dengan neo bank, tidak hanya dari sisi produk tapi juga secara lini operasional secara keseluruhan,” kata Aditya.

Baca Juga: Bank Neo Commerce salurkan kredit senilai Rp 20 miliar lewat P2P lending Restock.id

Fokus strategi BNC pada tahun 2021 ini adalah meluncurkan produk dan layanan berbasis digital kepada masyarakat serta melanjutkan pengembangan pondasi dan sistem serba digital dalam layanan perbankannya.

“Saat ini, BNC fokus untuk mengembangkan sistem teknologi informasi dan menyediakan layanan produk yang beragam untuk meningkatkan daya saing di pasar. Kami berpacu untuk segera menghadirkan neo-experience sebagai pengalaman perbankan yang baru dan berbeda dari layanan bank pada umumnya. Perkembangan produk dan layanan ini kedepannya diharapkan dapat memberikan pengalaman perbankan digital yang seutuhnya kepada masyarakat,” jelas Tjandra.

Perubahan yang direncanakan oleh BNC meliputi pelayanan dan komunikasi dengan nasabah yang mengutamakan aspek digital menyeluruh sehingga diharapkan dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, yaitu generasi muda yang sudah terbiasa dengan paparan teknologi.

“Kami menyadari pentingnya inklusivitas finansial terhadap kaum muda yang akan menjadi generasi penerus dan akan terus berinovasi untuk memberikan layanan berbasis digital yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Secara bertahap, kami yakin mampu mewujudkannya,” tutur Tjandra.

Di tahun 2020, tahun yang penuh tantangan, bank bersandi saham BBYB ini tetap dapat menjaga kinerja keuangannya di posisi positif dan mencatatkan laba bersih perseroan sebesar Rp15,87 miliar, sedikit menurun apabila dibandingkan dengan laba bersih perseroan tahun 2019 yang sebesar Rp 16 miliar.

Namun total ekuitas yang diperoleh BNC meningkat sebesar Rp 175 miliar menjadi Rp 1,12 triliun. Total aset BNC di bulan Desember 2020 tercatat mencapai Rp 5,42 triliun, meningkat dari Rp 5,12 triliun di periode yang sama tahun lalu. BNC juga membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar 10% dari laba bersih atau senilai Rp 1,58 miliar.

Selanjutnya: Transaksi digital digemari, regulator dan bank kebut pengembangan digital banking

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat