Bank Nobu berniat menjadi bank devisa



JAKARTA. Setelah sukses naik kelas ke bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 2, Bank Nationalnobu (Nobu) berencana mendirikan layanan valuta asing (valas). Ditargetkan, Bank Nobu bisa memperoleh status sebagai bank devisa pada tahun depan.

Suhaimin Djohan, Direktur Utama Bank Nobu, mengatakan pihaknya ingin menjadi bank devisa guna mendukung bisnis perusahaan, khususnya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) valas dan penyaluran kredit valas. Maklum, saat ini Bank Nobu hanya bisa memberikan layanan produk berdenominasi rupiah.

Bank Nobu sudah mengajukan izin ke Bank Indonesia (BI) pada pertengahan semester II 2013. Suhaimin menargetkan, awal tahun depan bank yang melantai di bursa pada pertengahan tahun 2013 ini sudah bisa menjadi bank devisa.


Untuk persyaratan permodalan, bank milik Grup Lippo ini sepertinya tak mengalami kendala  memperoleh izin BI. Sebab, per September 2013, modal inti Bank Nobu mencapai Ro 1,06 triliun. Artinya, Bank Nobu naik kelas ke BUKU 2 sehingga bisa melakukan kegiatan usaha dalam valas.

Mario Satrio, Sekretaris Korporasi Bank Nobu, menambahkan Bank Nobu akan memiliki peluang besar jika menjadi bank devisa. Menurut rencana, Bank Nobu akan memberikan pembiayaan valas untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak pada kegiatan ekspor dan impor. "Debitur UKM kami membutuhkan layanan berbasis valas," kata Mario.

Ke depan, Bank Nobu akan membidik pertumbuhan kredit pada segmen UKM dan konsumen kelas menengah. Mario bilang, hampir 90% kredit Bank Nobu mengalir ke UKM.  Hingga akhir tahun 2013, penyaluran kredit ditargetkan mencapai Ro 1,2 triliu. Sementara penyaluran kredit tahun depan ditargetkan sebesar Rp 2 triliun.

Di sisi sumber dana, Bank Nobu menargetkan menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 2,5 triliun hingga akhir tahun. Tahun depan, penghimpunan DPK ditargetkan mencapai Rp 3,5 triliun.

Selain menjadi bank devisa, Bank Nobu juga berencana memperluas jaringan kantor. Mario mengatakan, Bank Nobu akan menambah kantor cabang sebanyak 35 unit pada tahun depan. Sehingga total cabang menjadi 100 unit.

Bank Nobu akan fokus mendirikan cabang di luar Jakarta. Alasannya, biaya pendirian cukup murah, yakni Rp 8 miliar per unit. Sementara biaya pendirian kantor di Jakarta mencapai Rp 40 miliar per unit.  "Penambahan cabang diharapkan meningkatkan perolehan DPK dan penyaluran kredit ke masyarakat," ucap Mario. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo