Bank OCBC NISP Salurkan Kredit Lewat P2P Lending AdaKami Senilai Rp 100 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk menyalurkan kredit melalui fintech peer to peer lending AdaKami. Sebagai langkah awal, Bank OCBC NISP berkomitmen menyiapkan dana penyaluran sebanyak Rp 100 miliar. 

Kerja sama ini menargetkan terwujudnya inklusi finansial yang semakin luas dan merata di seluruh Indonesia dengan harapan dapat menjangkau calon potential debitur lebih luas lagi. 

“Kami mengapresiasi dimulainya kolaborasi dengan AdaKami dalam upaya untuk terus mendukung ekonomi digital, kami berharap dapat terus menyediakan akses pinjaman yang semakin mudah dan cepat bagi masyarakat Indonesia”  ujar Veronika Susanti, Digital Lending Division Head, OCBC NISP dalam keterangan resmi pada Senin (27/2).


Baca Juga: Hanya Segelintir Pemain Menguasai Bisnis Fintech Lending, Ini Nama-Namanya

Bernardino M. Vega, Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyatakan kerja sama dengan mitra perbankan menandakan kepastian pendanaan tambahan untuk 2022 dan 2023

“Selama tahun 2022, penyaluran dana dari superlender berjalan dengan sangat baik, dan kepercayaan dari Bank  OCBC NISP menjadi testimoni nyata atas kinerja dan kiprah AdaKami selama ini. Tentunya hal tersebut adalah bagian dari upaya kami dalam mewujudkan inklusi keuangan yang berkualitas,” lanjutnya.

Akses universal pada keuangan digital telah menjadi fokus para pelaku industri finansial, sehingga sebagai salah satu dukungan tersebut lahirlah kerja sama antara Bank OCBC NISP dengan AdaKami ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah, mengatakan bahwa kolaborasi berbagai stakeholder seperti yang dilakukan AdaKami dengan mitra perbankan sejak tahun lalu sangat positif yang terlihat dari performa kolaborasi tahun ini bersama Bank OCBC NISP.

“Kolaborasi ini diperlukan untuk menyatukan visi misi dalam meningkatkan akses finansial bagi lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan. Kami harap ini juga menjadi inspirasi kepada para anggota AFPI lainnya untuk terus berkolaborasi dengan ekosistem keuangan pendukung dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya kepada masyarakat unbanked dan underserved,” kata Kuseryansyah.

Meningkatnya pendanaan juga menjadi pendorong bagi AdaKami untuk terus memperluas akses kredit ke segmen masyarakat yang lebih luas, dan meningkatkan kualitas peminjam di Indonesia dalam mendukung inklusi finansial.

Selain itu, AdaKami terus fokus pada upayanya untuk memenuhi peraturan OJK terbaru nomor 10 /POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi. Hal ini mencakup salah satu poin peraturan terkait dengan penambahan Super Lender, alih transfer teknologi dan Sumber Daya Manusia, yang sangat penting untuk diperhatikan agar dapat terus menjaga legalitas AdaKami di Indonesia.

Baca Juga: 102 Pinjol Legal 2023, Daftar Terbaru dari OJK

Perihal legalitas juga menjadi salah satu perhatian utama AdaKami, terutama untuk memberikan edukasi kepada publik mengenai P2P lending yang legal, berijin, terdaftar dan diawasi oleh OJK. Hal ini secara berkala dilakukan oleh AdaKami selama tahun 2022, dan hingga saat ini AdaKami telah melakukan 38 kegiatan edukasi publik. 

“Inklusi finansial yang merata di Indonesia akan terus menjadi fokus utama AdaKami sehingga seluruh upaya yang dilakukan bertujuan mencapai hal tersebut. Dengan meningkatkan pendanaan bersama mitra strategis, kami optimis tujuan inklusi finansial mampu tercapai untuk seluruh masyarakat,” tutup Bernardino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .