Bank OCBC NISP salurkan pembiayaan berkelanjutan Rp 29,9 triliun pada 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk memperkuat komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan. Hal itu dilakukan dengan kembali menandatangani perjanjian kerjasama dengan International Finance Corporation (IFC), anggota World Bank Group, untuk Program Pembiayaan Berkelanjutan (Sustainable Bonds Program) yang terdiri dari green bond dan gender bond dengan jumlah Rp 2,75 triliun setara dengan US$ 200 juta. 

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan dana yang diperoleh dari gender bond dimanfaatkan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada pengusaha perempuan dan UKM milik perempuan.  Sementara, dana dari Green bond digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan berwawasan lingkungan.

“Di tahun 2020, penyaluran pembiayaan berkelanjutan diberikan untuk green manufacture (khususnya untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah/IPAL dan peremajaan mesin pabrik), pembangkit listrik energi baru dan terbarukan, serta green building. Adapun jumlah penyaluran pembiayaan berkelanjutan Bank mencapai Rp 29,9 triliun pada 2020,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/4).


Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, nilai transaksi digital banking OCBC NISP tumbuh 92% di 2020

Di tengah pandemi, Bank OCBC NISP juga tetap menjalankan fungsi intermediasinya dengan menyalurkan kredit sebesar Rp 114,9 triliun hingga akhir Desember 2020. Loan to Deposits Ratio (LDR) tercatat sebesar 72,0% pada akhir tahun 2020 seiring dengan perlambatan ekonomi pada tahun 2020 dan Rasio Kecukupan Modal (CAR) tercatat sebesar 22,0%, di atas level minimum yang dipersyaratkan regulator.

Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 26% YoY menjadi Rp159 triliun, di mana dana murah atau CASA berkontribusi sebesar 42%. Total Aset Bank tumbuh sebesar 14,2% pada tahun 2020, lebih cepat dibanding pertumbuhan aset industri perbankan. 

“Walau penuh dengan tantangan, Bank OCBC NISP berhasil melewati tahun 2020 dengan tetap membukukan kinerja yang positif. Perlambatan ekonomi menjadi faktor penyebab lemahnya permintaan kredit. Walau demikian, Bank OCBC NISP senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah baik individu maupun korporasi dengan memanfaatkan channel digital yang kapabilitasnya terus ditingkatkan,” pungkas Parwati.

Selanjutnya: Ambisi Pemerintah Dongkrak Kredit UMKM, Pangsa Pasar Besar tapi yang Bankable Minim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi