JAKARTA. Bank OCBC NISP cukup gencar menyalurkan kredit konsumen. Terbukti, sepanjang kuartal pertama 2010, bank yang mayoritas sahamnya milik investor asal Singapura ini menyalurkan kredit sekitar Rp 900 miliar. "Itu khusus kredit konsumen. Tepatnya saya lupa, tapi sekitar itu," kata Direktur Konsumen Bank OCBC NISP Rudy N. Hamdani, pekan lalu. Per akhir 2009, kredit konsumen bank ini tumbuh 10,5% menjadi Rp 6,61 triliun dari Rp 5,97 triliun di tahun sebelumnya. Kredit konsumen berupa kredit perumahan, kredit mobil, dan sektor konsumsi lain. Komposisinya, kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 4,22 triliun, kredit pemilikan mobil (KPM) Rp 388 miliar, dan lainnya Rp 2 triliun. Dengan tambahan Rp 900 miliar, outstanding kredit konsumen bank mencapai Rp 7,5 triliun. Kredit konsumen masih menyumbang hingga 30% terhadap total kredit OCBC NISP. Akhir tahun lalu, total kredit OCBC NISP mencapai Rp 21,88 triliun, terdiri dari kredit modal kerja Rp 9,41 triliun (43%), kredit investasi Rp 5,87 triliun (26,8%), serta kredit konsumen Rp 6,6 triliun (30,2%).
Bank OCBC NISP Targetkan Pertumbuhan Kredit Konsumen 20%-30%
JAKARTA. Bank OCBC NISP cukup gencar menyalurkan kredit konsumen. Terbukti, sepanjang kuartal pertama 2010, bank yang mayoritas sahamnya milik investor asal Singapura ini menyalurkan kredit sekitar Rp 900 miliar. "Itu khusus kredit konsumen. Tepatnya saya lupa, tapi sekitar itu," kata Direktur Konsumen Bank OCBC NISP Rudy N. Hamdani, pekan lalu. Per akhir 2009, kredit konsumen bank ini tumbuh 10,5% menjadi Rp 6,61 triliun dari Rp 5,97 triliun di tahun sebelumnya. Kredit konsumen berupa kredit perumahan, kredit mobil, dan sektor konsumsi lain. Komposisinya, kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 4,22 triliun, kredit pemilikan mobil (KPM) Rp 388 miliar, dan lainnya Rp 2 triliun. Dengan tambahan Rp 900 miliar, outstanding kredit konsumen bank mencapai Rp 7,5 triliun. Kredit konsumen masih menyumbang hingga 30% terhadap total kredit OCBC NISP. Akhir tahun lalu, total kredit OCBC NISP mencapai Rp 21,88 triliun, terdiri dari kredit modal kerja Rp 9,41 triliun (43%), kredit investasi Rp 5,87 triliun (26,8%), serta kredit konsumen Rp 6,6 triliun (30,2%).