Bank of America Corp. Bungkus China Construction Bank Corp.



HONG KONG. Bank of America Corp. akan membayar saham China Construction Bank Corp. sekitar US$ 7 miliar, tiga minggu setelah pemerintah AS menyuntikkan dana sebesar US$ 15 miliar untuk mencairkan pasar kredit yang membeku.Bank of America, yang juga membungkus Merrill Lynch & Co., akan menyurung nilai saham bank China nomor dua tersebut menjadi 19% dari 10,8% saat ini. Mereka akan membeli saham tersebut dari China SAFE Investments Ltd., perusahaan investasi swasta yang merupakan pemegang saham terbesar. Ini bukan pertama kalinya bagi Bank of America untuk membenamkan duitnya di saham ini. Bank ini sudah merogoh koceknya sebesar US$ 3 miliar pada tahun 2005 untuk dibelanjakan saham China Construction. Saat itu, perbankan ini belum terdaftar sebagai emiten di lantai bursa. Kini, nilai saham bank ini sudah menekuk tiga kali lipat lebih besar, menjadi US$ 14,5 miliar per 30 September 2008 lalu. Bank of America akan membeli saham China Construction sebesar 1,2 kali dari nilai buku per 30 September 2008. Sementara itu, menurut laporan kinerja di kuartal nilai buku China Construction sebelum audit yaitu 2,05 yuan per saham. Bank ini baru akan melaporkan hasil setelah auditnya pada 21 November 2008. Pembelian saham ini rupanya ada aturan mainnya. Bank of America akan membayar sebanyak US$ 7 miliar atau 2,46 yuan per saham. Harga segitu 40% lebih rendah ketimbang harga penutupan pada bursa Hong Kong hari ini. Transaksi ini dijadwalkan akan rampung pada akhir November. Bank of America berencana untuk menjadi investor jangka panjang sekaligus pemilik modal strategis pada China Construction ini. Saham yang dibeli oleh bank asal negeri paman sam ini tidak boleh dilego hingga 29 Agustus 2011 tanpa persetujuan China Construction. Sedangkan saham yang dibeli oleh Bank of America pada tahun 2005 bisa dilepas untuk dijual akhir bulan lalu. Sejumlah analis menyarankan agar Bank of America menjual sebagian sahamnya untuk menggemukkan modal mereka. Chief Executive Officer Bank of America Kenneth Lewis telah mengiris separo dari dividennya setelah melaporkan labanya terpangkas 68% di kuartal ketiga tahun ini. Bank ini telah meraup US$ 22 miliar dengan menjual sahamnya dan menggelontorkan US$ 10 miliar di bulan Oktober untuk mengakuisisi Merrill Lynch. Hanya saja, mergernya Merrill Lynch maupun Bank of America menyisakan cerita yang tak mengenakkan. Yaitu, mereka harus mendepak ribuan karyawannya. Akuisisi ini bakal rampung sebelum 31 Desember 2008. "Perbankan telah memasuki ranah politik dan semua yang mereka lakukan berjalan di bawah kendali politik," kata Christopher Whalen dari Institutional Risk Analytics, California. "Ken Lewis bisa mengatakan ini adalah investasi yang bagus dan kemungkinan ia bisa mendapatkannya jika ia tidak punya kewajiban untuk menggunakan uang pemerintah," tambahnya.

Editor: