KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum penguatan harga emas diproyeksi akan muncul di tahun depan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas defisit anggaran Amerika Serikat (AS) yang kian melebar. Selain itu, dampak perang dagang juga diperkirakan mulai merusak ekonomi AS. Sebagai safe haven, Merrill Lynch Bank of Amerika memprediksi, tren bullish harga emas dapat mencapai level US$ 1.350 per ons troi pada 2019 mendatang. Francisco Blanch, Kepala Riset Komoditas dan Derivatif Global Bank of America, mengatakan, hal ini sebagai efek dari reformasi pajak perusahaan yang memperburuk neraca fiskal AS. Adapun, pagi ini harga emas kontrak pengiriman Desember 2018 di Commodity Exchange masih bertengger pada level US$ 1.200 per ons troi. Namun, Francisco menghitung harga rata-rata emas sepanjang 2018 ini senilai US$ 1.285.
Bank of America, Goldman Sachs prediksi harga emas bullish tahun 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum penguatan harga emas diproyeksi akan muncul di tahun depan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas defisit anggaran Amerika Serikat (AS) yang kian melebar. Selain itu, dampak perang dagang juga diperkirakan mulai merusak ekonomi AS. Sebagai safe haven, Merrill Lynch Bank of Amerika memprediksi, tren bullish harga emas dapat mencapai level US$ 1.350 per ons troi pada 2019 mendatang. Francisco Blanch, Kepala Riset Komoditas dan Derivatif Global Bank of America, mengatakan, hal ini sebagai efek dari reformasi pajak perusahaan yang memperburuk neraca fiskal AS. Adapun, pagi ini harga emas kontrak pengiriman Desember 2018 di Commodity Exchange masih bertengger pada level US$ 1.200 per ons troi. Namun, Francisco menghitung harga rata-rata emas sepanjang 2018 ini senilai US$ 1.285.