CHARLOTTE. Bank of America, bank terbesar di negeri paman Sam yang juga milik pemerintah menyatakan ingin membayar utang bailout kepada pemerintah sebesar US$ 45 miliar. Langkah ini mereka lakukan untuk mempermudah bank mencari Chief Executive Officer yang baru menggantikan Kenneth D. Lewis. Maklum selama ini para CEO yang andal enggan bergabung dengan Bank of America lantaran pemerintah membatasi pemberian bonus kepada mereka. Bank menyatakan akan membayar kembali Troubled Asset Relief Program dengan dana kelebihan likuiditas yakni sebesar US$ 26,2 miliar. Sisanya sebesar US$ 18,8 miliar akan dibayar melalui hasil penjualan surat berharga. Dalam pernyataan bank hari ini juga menyebutkan, Bank juga akan menambah modal mereka sebesar US$ 4 miliar dari hasil penjualan aset dan akan menerbitkan saham secara terbatas senilai US$ 1,7 miliar. Sekadar catatan, Bank of Amerika mendapat dua kali suntikan dari pemerintah, termasuk sebesar US$ 20 miliar untuk mengambil alih Merrill Lynch.
Bank of America Ingin Bayar Utang Bailout
CHARLOTTE. Bank of America, bank terbesar di negeri paman Sam yang juga milik pemerintah menyatakan ingin membayar utang bailout kepada pemerintah sebesar US$ 45 miliar. Langkah ini mereka lakukan untuk mempermudah bank mencari Chief Executive Officer yang baru menggantikan Kenneth D. Lewis. Maklum selama ini para CEO yang andal enggan bergabung dengan Bank of America lantaran pemerintah membatasi pemberian bonus kepada mereka. Bank menyatakan akan membayar kembali Troubled Asset Relief Program dengan dana kelebihan likuiditas yakni sebesar US$ 26,2 miliar. Sisanya sebesar US$ 18,8 miliar akan dibayar melalui hasil penjualan surat berharga. Dalam pernyataan bank hari ini juga menyebutkan, Bank juga akan menambah modal mereka sebesar US$ 4 miliar dari hasil penjualan aset dan akan menerbitkan saham secara terbatas senilai US$ 1,7 miliar. Sekadar catatan, Bank of Amerika mendapat dua kali suntikan dari pemerintah, termasuk sebesar US$ 20 miliar untuk mengambil alih Merrill Lynch.