KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lagi, bank yang menerima layanan produk aset kripto. Kali ini giliran Bank of America (BoA) yang mulai menyediakan layanan produk Bitcoin dan crypto. BoA telah mendapatkan izin untuk membuka market future Bitcoin. Produk baru ini karena banyaknya permintaan nasabahnya. BoA mengalami banjir permintaan dari klien atau nasabahnya seiring meningkatnya popularitas aset kripto di USA dan seluruh dunia. CEO Indodax Oscar Darmawan menyebut, ini menunjukkan pertumbuhan pengguna Bitcoin.
Baca Juga: Harga Bitcoin akhirnya tembus US$ 40.000, pertama sejak Juni Aset kripto yang sudah mainstream di warga Amerika Serikat bukan lagi hanya sekedar orang IT saja yang tertarik pada produk Bitcoin ini. Warga Amerika Serikat juga sudah mampu melihat aset kripto merupakan aset investasi. "Bank of America merupakan bank kedua terbesar di Amerika Serikat yang sekarang mulai mengizinkan perdagangan Bitcoin Futures. Ini adalah tanda makin masuknya Bitcoin dalam sistem moneter di tatanan finansial internasional," ujar Oscar, dalam rilis Selasa (27/7). Menurut Oscar, nasabah ritel membuat perubahan di sistem perbankan. Awalnya anti crypto mulai mengubah haluan untuk menyediakan aset kripto. Beberapa hari lalu baru saja Bank terbesar di dunia Bank JP Morgan mempunyai produk Bitcoin. Kini Bank of Amerika mengikuti langkah tersebut. Oscar mengatakan, manajemen investasi aset kripto dan berbagai produk dari bursa kripto di Amerika Serikat akan membuka akses dari banyak institusi. "Saya kira saat ini selain dua bank terbesar dunia tersebut, masih banyak bank yang saat ini sedang mengevaluasi dan melihat peluang. Mereka akan ikut mengambil bagian di dalam ekosistem aset kripto ini," kata dia.
Baca Juga: Amazon membantah akan menerima pembayaran menggunakan Bitcoin Bahkan, Amerika Serikat memperbolehkan bank mengelola aset kripto juga akan ditiru oleh pemerintah di negara lain. Ini akan membawa Bitcoin ke lebih mainstream dibandingkan sebelumnya. "Jadi, Bitcoin dan aset kripto lain akan semakin banyak digunakan. Karena bukan hanya soal harga, orang-orang juga melihat Bitcoin dan aset kripto dari sisi teknologi yang mengadopsi teknologi blockchain,” kata Oscar.
Seperti diketahui, Bitcoin sudah mencatatkan kenaikan atau rally selama 4 hari berturut-turut. Pada 27 Juli 2021 dini hari, Bitcoin menyentuh Rp 580 juta. Begitu juga dengan Ethereum yang sudah menyentuh Rp 34,8 juta pada waktu yang sama. Berdasarkan data coinmarketcap, harga Bitcoin pada Rabu (28/7) naik 7,82% dalam 24 jam di US$ 39.999. Sedangkan Ethereum naik 4,7% di US$ 2.296,67.
Baca Juga: Tesla meraup laba US$ 1,14 miliar di kuartal II 2021, melonjak 10 kali lipat Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana