Bank of England akan menambah stimulus, poundsterling bisa melemah terhadap yen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal kuat dari Bank Sentral Inggris (BoE) untuk kembali memberikan stimulus lanjutan bagi perekonomian Negeri Ratu Elizabeth, bakal mendorong pasangan GBP/JPY bergerak bearish. Kondisi tersebut, turut disertai meningkatnya status penyebaran virus corona.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (12/3) pukul 17.21 WIB, pasangan GBP/JPY tercatat melorot sebanyak 1,27% ke level 132,33. Head of Research Astronacci International Anthonius Edyson mengatakan, usai memangkas suku bunga acuannya, BoE juga memberikan sinyal akan melakukan pelonggaran moneter kembali.

"Upaya tersebut guna menanggulangi potensi perlambatan ekonomi. Akibatnya, sentimen terebut direspons negatif oleh pergerakan poundsterling," kata Anthonius kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).


Baca Juga: Inggris memangkas bunga, poundsterling berpeluang melemah terhadap euro

Sementara itu, sentimen seperti penyebaran virus corona justru ditingkatkan lagi statusnya dari endemi menjadi pandemi global. Akibat sentimen tersebut, mata uang Yen Jepang yang juga merupakan safe haven mendapat keuntungan dan menjadi sentimen positif bagi pergerakan mata uang tersebut.

"Yen tetap menjadi safe haven di masa ketakutan akan krisis," ungkapnya.

Secara teknikal, pergerakan harga GBP/JPY berdasarkan price action analysis, tampak masih berada dalam bearish trend. Hal ini dikonfirmasi oleh pola pergerakan harga yang masih berada di bawah moving average (MA).

Baca Juga: Poundsterling berpotensi melanjutkan pelemahan hingga akhir pekan

Untuk itu, Anthonius merekomendasikan sell on strength untuk pasangan GBP/JPY pada perdagangan Jumat (13/3). Adapun untuk level resistance besok diperkirakan berada di rentang 138,27 dan 137,27. Sedangkan untuk level supportĀ  berada di kisaran 131,28 dan 130,32.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati