LONDON. Bank of England kemungkinan akan memangkas suku bunga patokannya ke level yang paling rendah sejak tahun 1951, membawanya ke level mendekati zero dan memberi tantangan bagi pejabat pemerintahannya untuk menemukan perangkat baru untuk menghadapi ancaman deflasi. Sebanyak sembilan anggota Monetary Policy Committee, yang dipimpin oleh Governor Mervyn King, akan menggunting suku bunga patokan sebesar 1%. Besaran pemangkasan ini berdasar hitungan survei tengah dari 60 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News. Bank sentral baru akan mengumumkan keputusan persentase pemangkasan ini pada tengah hari waktu London. Dilema King adalah menghadapi Federal Reserve Chairman Ben S. Bernanke, yang mengatakan pada hari Senin (1/12) lalu bahwa ia kemungkinan akan sesedikit mungkin mengadopsi kebijakan konvensional. Bulan lalu,Gubernur Bank of England mengizinkan para pembuat kebijakan untuk melakukan koordinasi dengan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown untuk mengatur pasar obligasi seiring tingkat bunga di Inggris yang terjungkal.
“Pemotongan bunga akan mendorong kepercayaan dan mengurangi risiko, tapi keduanya bukanlah solusi untuk perekonomian yang tengah kacau,” lata Lena Komileva, ekonom Tullett Prebon Plc di London. “Mereka harus realistis bahwa mereka harus melakukan sesuatu yang lebih dari itu,” tambahnya. Willm Buiter, penentu kebijakan terdahulu mengatakan, langkah lain kemungkinan juga termasuk menyuplai poundsterling yang lebih besar dan menggunakannya untuk mengongkosi defisit pemerintah atau membeli surat utang seperti obligasi atau saham. Dalam kondisi genting ini, Bank of England tidak sendiri. Bernanke mengatakan awal minggu ini bahwa ia punya ruang yang terbatas untuk memotong suku bunga lebih besar lagi setelah berada di level 1%, dan ia kemungkinan akan mengurangi penggunaan kebijakan konvensional seperti membeli surat utang.