Bank of Japan (BOJ) Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan Sangat Rendah



KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar pada hari Jumat meskipun inflasi lebih kuat dari perkiraan, dengan fokus mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Di sisi lain, BOJ juga berjanji untuk "dengan sabar" mempertahankan stimulus besar-besaran untuk memastikan Jepang secara berkelanjutan mencapai target inflasi 2% disertai dengan kenaikan upah.

Namun dengan kenaikan harga yang menunjukkan tanda-tanda perluasan, pasar akan fokus pada apakah Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, akan mengeluarkan peringatan yang lebih kuat mengenai risiko yang melampaui inflasi dalam konferensi pers pasca pertemuannya.


Penurunan tajam yen lainnya, yang memicu peringatan lisan dari menteri keuangan, juga dapat menjaga inflasi tetap tinggi dan membuat suku bunga Bank of Japan yang sangat rendah menjadi sorotan.

Baca Juga: Kurs Dollar Terus Melemah, Yen Menjadi Perhatian Jelang Keputusan BOJ Pekan Ini

"Kami tidak menginginkan volatilitas yang berlebihan, dan harus bergerak dengan stabil," kata Menteri Keuangan Toshi Suzuki dikutip dari Reuters, Jumat (16/6).

Ia menambahkan bahwa dia mengharapkan BOJ untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan.

Tinjauan BOJ datang setelah keputusan Federal Reserve pada hari Rabu (14/6) untuk menghentikan kenaikan suku bunga karena memantau dengan cermat dampak ekonomi yang tertinggal dari pengetatan moneter di masa lalu.

Pada pertemuan dua hari yang berakhir Jumat, Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan target suku bunga jangka pendeknya sebesar -0,1% dan membatasi imbal hasil obligasi 10 tahun sebesar 0% di bawah kebijakan yield curve control (YCC).

Sementara bank sentral mungkin memperingatkan tentang risiko terhadap prospek global, Bank of Japan tetap berpegang pada pandangannya bahwa ekonomi Jepang sedang menuju pemulihan moderat karena konsumsi meningkat setelah pandemi.

Baca Juga: Ada RDG BI, Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (21/12)

Inflasi konsumen inti Jepang mencapai 3,4% pada bulan April, bertahan di atas target BOJ selama lebih dari setahun, mempertahankan ekspektasi pasar bahwa bank sentral akan menghentikan YCC pada tahun ini.

Perekonomian Jepang perlahan pulih dari pandemi, tumbuh pada tingkat tahunan 2,7% pada kuartal pertama karena belanja bisnis dan rumah tangga yang solid meredam pukulan dari ekspor yang lebih lemah.

Editor: Noverius Laoli