Bank of Korea mempertahankan suku bunga, didorong pemulihan ekonomi



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga acuannya pada level stabil dan menekankan nada optimistis, melihat tanda-tanda membaiknya situasi perdagangan dan latar belakang domestik yang kuat yang mengisyaratkan para pembuat kebijakan agar tidak terburu-buru untuk kembali menurunkan suku bunga pinjaman.

Mengutip Reuters Jumat (17/1) inflasi tahunan Korea Selatan mencapai rekor terendah tahun lalu, tetapi analis berbeda pandangan mengenai apakah akan ada pelonggaran lebih lanjut, paling tidak lantaran kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat dengan China dapat memperkuat pemulihan ekonomi Korea.

Baca Juga: Investor Korea Selatan Memburu Multifinance


Dewan Kebijakan Bank of Korea memberikan suara 5-2 untuk mempertahankan suku bunga dasar KROCRT=ECI stabil di 1,25% seperti yang diperkirakan oleh analis yang disurvei Reuters.

Analis menilai pernyataan itu kurang dovish dari yang sebelumnya pada November karena memasukkan klausul baru yang menyoroti investasi modal yang lebih baik dan kekhawatiran lonjakan harga rumah.

"Pernyataan itu menunjukkan para pembuat kebijakan melihat rebound dalam sentimen pertumbuhan. Ini lebih hawkish daripada yang sebelumnya tetapi tidak menyimpang terlalu banyak," kata Paik Yoon-min analis pendapatan tetap Kyobo Securities seperti dikutip Reuters.

Gubernur Bank of Korea Lee memberikan dana optimistis bagi ekonomi Korea untuk tahun 2020 di saat "AS dan China berhasil membuat kemajuan dengan kesepakatan perdagangan fase satu dan karena banyak lembaga melihat pemulihan dalam industri semikonduktor mulai pertengahan tahun ini."

Bank of Korea memperkirakan ekonomi Korea hanya tumbuh 2% pada tahun 2019, paling lambat dalam satu dekade.

Ekspor menyusut dalam 13 bulan berurut-turut pada Desember 2019, namun penurunan ekspor pada Desember merupakan penurunan yang terendah sejak April.

Editor: Herlina Kartika Dewi