Bank of Korea Mengerek Suku Bunga 50 Bps Menjadi 3%



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga yang menandai berlanjutnya pengetatan kebijakan untuk mengurangi inflasi yang panas. Ekonomi Korea sedang menghadapi inflasi yang sebagian besar disebabkan oleh penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) ditambah harga impor yang lebih tinggi.

Mengutip Reuters, Rabu (12/10), Bank of Korea (BOK) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 3% pada hari Rabu. Dengan kenaikan ini, total kenaikan suku bunga sejak Agustus tahun lalu menjadi 250 bps.

Kenaikan tersebut sesuai dengan perkiraan pasar. Sebanyak 23 dari 26 analis memperkirakan BOK akan menaikkan suku bunga setengah poin dalam jajak pendapat Reuters. Sementara tiga sisanya memperkirakan kenaikan seperempat poin.


Baca Juga: Rupiah Dibuka Rp 15.377 per Dolar AS, Melemah Empat Hari Beruntun

Memang, kenaikan tersebut tak jauh-jauh dari dampak kenaikan bunga Federal Reserve AS yang telah mendorong reli dolar terhadap sebagian besar mata uang lainnya. The Fed yang agresif memaksa pembuat kebijakan di seluruh dunia untuk meninjau risiko tekanan inflasi baru dan arus keluar modal.

Dalam pernyataan setelah kenaikan suku bunga, BOK mengatakan ada risiko kenaikan terhadap proyeksi inflasi Agustus untuk tahun ini sebesar 5,2%, yang menjamin kenaikan suku bunga lanjutan.

"Pernyataan kebijakan itu sejalan dengan apa yang sebagian besar pelaku pasar harapkan karena mereka melihat risiko penurunan yang lebih besar terhadap pertumbuhan dan inflasi tetap tinggi," kata Paik Yoon-min, seorang analis di Kyobo Securities.

Baca Juga: Singapura Tarik Mie Sedaap, Wings Group Tegaskan Telah Penuhi Standar Keamanan Pangan

Obligasi dengan tenor tiga tahun Korea Selatan jatuh setelah pernyataan BOK tentang keputusan tersebut. Kemerosotan 17% nilai tukar won tahun ini dapat memicu kenaikan harga konsumen akibat impor lebih mahal.

Gubernur Rhee Chang-yong telah berulang kali mengatakan inflasi adalah prioritas nomor satu setelah melonjak mendekati level tertinggi 24 tahun pada Juli. Angka inflasi mulai melambat pada Agustus dan September.

Langkah BOK kontras dengan Reserve Bank of Australia pekan lalu, yang mengejutkan pasar dengan kenaikan 25 bps. Kenaikan bunga oleh bank sentral Australia kecil daripada perkiraan karena mencoba meredam inflasi tanpa menghancurkan ekonomi.

Perkiraan median dalam jajak pendapat menunjukkan BOK akan mengerek suku bunga menjadi 3,25% pada akhir tahun dan kemudian mencapai puncaknya pada 3,50% pada kuartal pertama tahun 2023.

Editor: Wahyu T.Rahmawati