Bank pangkas bunga kredit kendaraan bermotor



JAKARTA. Lagi-lagi, bank menawarkan bunga menarik bagi debitur untuk pinjaman kredit konsumsi. Kali ini, perbankan memangkas bunga kredit untuk kredit kendaraan bermotor (KKB), setelah bank menggunting bunga kredit untuk kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 25 bps - 1 bps menjadi single digit.

Henry Koenaifi, Direktur Konsumer Bank Central Asia (BCA), mengatakan, pihaknya memangkas bunga untuk kredit otomotif sebesar 100 bps atau 1% untuk pinjaman kredit baru. Per 1 April 2015, BCA menawarkan paket bunga KKB untuk tenor 5 tahun yang terdiri dari bunga kredit sebesar 5,99% untuk fix 2 tahun, dan 7,19% untuk cap 2 tahun.

Sedangkan bunga untuk kredit mobil baru dan refinancing passenger bervariatif. Misalnya, bunga kredit 3,99% untuk tenor 1 tahun, bunga kredit 4,49% untuk tenor 2 tahun, bunga kredit 4,69% untuk tenor 3 tahun dan bunga kredit 4,99% untuk tenor 4 tahun. “Kami telah menurunkan bunga kredit untuk KKB,” kata Henry, kepada KONTAN, di akhir pekan.


Toni Soetirto, Direktur Konsumer Bank Rakyat Indonesia (BRI), menyampaikan, pihaknya sudah lebih dini menurunkan bunga kredit untuk otomotif. Bank berpelat merah ini menawarkan sangat variatif sesuai dengan jangka waktunya. Misalnya, BRI memasang bunga kredit 5,00% untuk tenor 1 tahun, dan bunga kredit 5,25% untuk tenor 2 tahun.

Kemudian bunga kredit 6,25% untuk tenor 3 tahun, bunga kredit 7,25% untuk tenor 4 tahun, serta bunga kredit 8,00% untuk tenor 5 tahun. “Kami sudah menurunkan bunga kredit KKB lebih awal, yakni sebesar 0,50% pada Januari 2015,” ucap Toni.

Henry menambahkan, perusahaan berharap penurunan bunga kredit ini akan meningkatkan penyaluran kredit otomotif BCA. Pasalnya, permintaan kendaraan baru terus menurun karena orang-orang telah memiliki kendaraan, serta harga jual yang tidak menguntungkan. “Kami membidik KKB tumbuh 10%-15% pada tahun ini,” kata Henry.

“Kami akan mengucurkan kredit baru untuk KKB sebesar Rp 3,5 triliun untuk tahun ini saja,” tambahnya. Artinya, BCA akan membukukan kredit otomotif sebesar Rp 38,5 triliun pada akhir tahun ini, dari realisasi KKB sebesar Rp 35 triliun pada tahun lalu melalui perusahaan dan anak perusahaan.

Sedangkan BRI membidik pertumbuhan KKB sebesar 20% pada tahun ini. Angka pertumbuhan ini terbilang agresif, karena realisasi kredit otomotif turun 22,5% menjadi Rp 2,17 triliun pada Desember 2014, dibandingkan realisasi Rp 2,80 triliun per Desember 2013. “Kuartal I mulai terlihat pertumbuhan,” kata Toni.

Bank pemain baru kredit konsumsi ini menyalurkan kredit kendaraan untuk jenis mobil baru seperti segmen mobil pribadi, mobil kendaraan umum dan mobil barang. Selanjutnya, BRI akan menggandeng perusahaan multifinance untuk menggapai target pertumbuhan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto