KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) memiliki surat utang yang bakal jatuh tempo dalam waktu dekat. Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2018 itu bernilai pokok Rp 3,9 triliun. Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyatakan, telah menyiapkan dana yang cukup untuk melunasi kewajiban ini. Ia menyatakan saat ini dana pelunasan kewajiban itu sudah ada. "Sementara ini dana untuk pelunasan tersebut ditempatkan antar bank. Ada rencana untuk melakukan
refinancing obligasi yang jatuh tempo dalam rangka diversifikasi pendanaan dan mengurangi
maturity mismatch tentu ada," ujarnya kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Kendati demikian, ia menjelaskan realisasi aksi korporasi ini masih akan memperhatikan perkembangan suku bunga dan permintaan pasar.
Baca Juga: Minat Perbankan untuk Terbitkan Obligasi Masih Cukup Besar Adapun pada November 2022, Bank Panin berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 120,21 triliun. Nilai itu tumbuh 9,87%
year on year (YoY) dibandingkan November 2021 sebesar Rp 109,41 triliun. Memang, minat perbankan untuk menerbitkan surat utang alias obligasi masih cukup tinggi di tahun ini. Namun, bankir masih mengkalkulasi-kan likuiditas dan arah pergerakan suku bunga acuan yang akan berpengaruh terhadap kupon obligasi.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memastikan likuiditas perbankan akan tetap memadai di 2023. Adapun rasio likuiditas perbankan berdasarkan
loan to deposit ratio (LDR) berada di level 80,94% per Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari