JAKARTA. Bank papan atas mengalami kenaikan rasio pinjaman terhadap simpanan dana nasabah atau loan to deposit ratio (LDR). Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2014, lonjakan LDR terjadi karena kredit tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).BRI misalnya, mencatat kenaikan LDR menjadi 92,01% per kuartal I-2014, dibandingkan periode yang sama tahun lalu 89,62%. Lihat saja, pertumbuhan kredit mencapai 19,7% menjadi Rp 432,43 triliun, sedangkan DPK tumbuh 16,6% menjadi Rp 470,01 triliun.Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI mengakui, LDR 92% mencapai batas maksimal rasio likuiditas oleh Bank Indonesia (BI). Pihaknya, berencana akan menurunkan rasio LDR melalui pengereman kredit sebesar 15%-17% pada kuartal berikutnya. "Kemudian kami akan mengejar pertumbuhan tinggi pada giro dan tabungan," kata Baequni.Stategi BRI, meningkatkan jaringan ATM, jalur perbankan elektronik (e-channel) serta merekrut tenaga kerja khusus untuk mencari dana mikro dan ritel. Adapun BRI membukukan pertumbuhan giro sebesar 22,6% menjadi RP 71,02 triliun, kemudian pertumbuhan tabungan sebesar 15,9% menjadi Rp 199,94 triliun, serta pertumbuhan dana deposito tumbuh 15,3% menjadi Rp 199,04 triliun.Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Bank Mandiri, menyampaikan, pihaknya menargetkan LDR dan menjaga pada level 85%. Di akhir Maret lalu, perusahaan ini mencatat kenaikan LDR menjadi 87,98%, dari posisi 83,46% per kuartal I-2013. "Cara menekan LDR adalah meningkatkan pertumbuhan DPK pada kuartal III dan kuartal IV sebesar 15%-16%," ucap Pahala.Bank Mandiri juga akan meningkatkan pelayanan transaksional banking, serta memberikan bunga simpanan yang kompetitif. Adapun, DPK tercatat tumbuh 13,8% menjadi Rp 531,61 triliun per kuartal I-2014, dibandingkan posisi Rp 467,01 triliun per kuartal I-2013.Padahal, kredit tumbuh 20,1% menjadi Rp 470,42 triliun per kuartal I-2014, dibandingkan posisi Rp 391,64 triliun per kuartal I-2013. Tanpa depresiasi rupiah, kredit Bank Mandiri tumbuh 18%. Bank Mandiri juga menjaga laju kredit tak terlalu kencang. "Kami targetkan kredit sebesar 16%-18% pada kuartal II sampai kuartal IV," tambah Pahala.
Bank papan atas siap-siap mengerem kredit demi LDR
JAKARTA. Bank papan atas mengalami kenaikan rasio pinjaman terhadap simpanan dana nasabah atau loan to deposit ratio (LDR). Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2014, lonjakan LDR terjadi karena kredit tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).BRI misalnya, mencatat kenaikan LDR menjadi 92,01% per kuartal I-2014, dibandingkan periode yang sama tahun lalu 89,62%. Lihat saja, pertumbuhan kredit mencapai 19,7% menjadi Rp 432,43 triliun, sedangkan DPK tumbuh 16,6% menjadi Rp 470,01 triliun.Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI mengakui, LDR 92% mencapai batas maksimal rasio likuiditas oleh Bank Indonesia (BI). Pihaknya, berencana akan menurunkan rasio LDR melalui pengereman kredit sebesar 15%-17% pada kuartal berikutnya. "Kemudian kami akan mengejar pertumbuhan tinggi pada giro dan tabungan," kata Baequni.Stategi BRI, meningkatkan jaringan ATM, jalur perbankan elektronik (e-channel) serta merekrut tenaga kerja khusus untuk mencari dana mikro dan ritel. Adapun BRI membukukan pertumbuhan giro sebesar 22,6% menjadi RP 71,02 triliun, kemudian pertumbuhan tabungan sebesar 15,9% menjadi Rp 199,94 triliun, serta pertumbuhan dana deposito tumbuh 15,3% menjadi Rp 199,04 triliun.Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Bank Mandiri, menyampaikan, pihaknya menargetkan LDR dan menjaga pada level 85%. Di akhir Maret lalu, perusahaan ini mencatat kenaikan LDR menjadi 87,98%, dari posisi 83,46% per kuartal I-2013. "Cara menekan LDR adalah meningkatkan pertumbuhan DPK pada kuartal III dan kuartal IV sebesar 15%-16%," ucap Pahala.Bank Mandiri juga akan meningkatkan pelayanan transaksional banking, serta memberikan bunga simpanan yang kompetitif. Adapun, DPK tercatat tumbuh 13,8% menjadi Rp 531,61 triliun per kuartal I-2014, dibandingkan posisi Rp 467,01 triliun per kuartal I-2013.Padahal, kredit tumbuh 20,1% menjadi Rp 470,42 triliun per kuartal I-2014, dibandingkan posisi Rp 391,64 triliun per kuartal I-2013. Tanpa depresiasi rupiah, kredit Bank Mandiri tumbuh 18%. Bank Mandiri juga menjaga laju kredit tak terlalu kencang. "Kami targetkan kredit sebesar 16%-18% pada kuartal II sampai kuartal IV," tambah Pahala.