JAKARTA. Musim perburuan likuiditas belum usai. Maklum, perbankan masih dihantui pengetatan likuiditas sebagai imbas dari rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang bakal mengerek suku bunga acuan dalam waktu dekat. Agar likuiditas tak seret, bank getol menjaring nasabah baru. Bahkan, sejumlah bank memasang target tinggi dalam menjaring nasabah baru. Contoh, Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank spesialis kredit mikro ini berambisi menjaring nasabah baru lewat layanan bank tanpa kantor alias branchless banking. Melalui 25.000 agen BRILink, BRI berharap bisa mengakuisisi 1,25 juta nasabah baru. Djarot Kusumayakti, Direktur UMKM BRI bilang, setiap agen BRILink ditargetkan bisa merangkul 25 nasabah baru dengan rata-rata transaksi sebanyak 200 kali. "Jadi, jumlah nasabah dari agen BRILink bisa mencapai 1,25 juta," imbuh Djarot, Senin (27/1).
Bank pasang target tinggi jaring nasabah
JAKARTA. Musim perburuan likuiditas belum usai. Maklum, perbankan masih dihantui pengetatan likuiditas sebagai imbas dari rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang bakal mengerek suku bunga acuan dalam waktu dekat. Agar likuiditas tak seret, bank getol menjaring nasabah baru. Bahkan, sejumlah bank memasang target tinggi dalam menjaring nasabah baru. Contoh, Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank spesialis kredit mikro ini berambisi menjaring nasabah baru lewat layanan bank tanpa kantor alias branchless banking. Melalui 25.000 agen BRILink, BRI berharap bisa mengakuisisi 1,25 juta nasabah baru. Djarot Kusumayakti, Direktur UMKM BRI bilang, setiap agen BRILink ditargetkan bisa merangkul 25 nasabah baru dengan rata-rata transaksi sebanyak 200 kali. "Jadi, jumlah nasabah dari agen BRILink bisa mencapai 1,25 juta," imbuh Djarot, Senin (27/1).