Bank pelat merah kompak menerbitkan global bond



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), anggota indeks Kompas100 ini, membuka opsi untuk menerbitkan Negotiable Certificate Deposito (NCD) maupun obligasi dalam nominal Dollar Amerika Serikat.

Jika terwujud, langkah BNI akan serupa dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sudah lebih dulu menerbitkan obligasi global. Sementara bank pelat merah lainnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga tengah merampungkan proses serupa.

“Ada opsi ke sana, antara Rupiah dan Dollar. Meski kami melihat peluang penerbitan dalam Dollar sebanarnya tidak terlalu besar dibandingkan pinjaman bilateral dalam Dollar. Tapi intinya kami menunggu timing yang tepat, bagaimana pasarnya? dan kapan puncak kebutuhan kami? serta yang paling penting soal pricing,” kata DIrektur Utama BNI Ahmad Baiquni kepada Kontan.co.id di Senayan, Jakarta pekan lalu.


Tahun ini setidaknya, BNI pasang target untuk memupuk pendanaan anorganik hingga Rp 8 triliun. Baiquni menambahkan bahwa penerbitan ini akan digunakan perseroan guna ekspansi kredit, termasuk membuat kokoh likuiditas perseroan.

Akhir Maret lalu, bank berlogo 46 ini juga telah merilis NCD senilai Rp 1 triliun. Dengan perincian Seri A Rp 60 miliar berkupon 7,3% dengan 3 bulan, Seri B Rp 140 miliar bertenor 6 bulan dengan kupon 7,58%, Seri C berkupon 7,68% senilai Rp 150 miliar, dan Seri D dengan kupon 7,77% sebesar Rp 650 miliar.

Sementara hingga Februari 2019, BNI telah menyalurkan kredit senilai Rp 473,60 triliun. Tumbuh 17,88% (yoy) dibandingkan Februari 2018 senilai Rp 401,75 triliun. “Pertumbuhan hingga kuartal I-2019 kami proyeksikan cukup baik, di kisaran 13%-14%. Penopangnya hampir seluruh segmen kredit, cukup merata,” lanjut Baiquni.

Sedangkan Direktur Utama BTN Maryono yang ditemui KONTAN dalam kesempatan yang sama menyatakan saat ini perseroan tengah merampungkan proses penerbitan global bond. Melalui penerbitan ini, perseroan pasang target dapat menghimpun dana US$ 300 juta.

Sementara dua bank pelat merah lainnya sudah lebih dulu menerbitkan obligasi global. Akhir Maret lalu BRI menerbitkan global sustainability bond senilai US$ 500 juta. Minat investor kepada global bond perdana BRI ini juga cukup tinggi, tercatat permintaan masuk mencapai US$ 4,1 miliar atau terjadi oversubscription hingga delapan kali.

Mandiri juga baru merilis medium term notes (MTN) senilai US$ 750 juta pada 12 April 2019. Minat MTN Mandiri pun tercatat tinggi dengan permintaan masuk senilai US$ 3 miliar atau terjadi oversubscription hingga empat kali. Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmdjo bilang, penerbitan MTN global tersebut telah membantu perseroan untuk melonggarkan likuiditasnya.

“Pembeli MTN tersebut kami dikuskan kepada non bank, sehingga bisa dihitung sebagai penyaluran kredit. Setelah rilis MTN, RIM kami di lebih rendah lagi, di kisaran 91%,” kata pria yang akrab disapa Tiko ini kepada Kontan.co.id. Sementara hingga Maret posisi RIM bank berlogo pita emas ini masih tercatat berada di level 94%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .