KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2020, perbankan mulai mematangkan rencana ekspansi bisnis digital. Selain untuk mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lewat penghimpunan dana murah, pengembangan digital juga menjadi alat bagi perbankan untuk mencari tambahan pendapatan sekaligus langkah efisiensi beban operasional. Guna mewujudkan hal tersebut, hampir setiap tahun perbankan kerap meningkatkan belanja modal alias capital expenditure (capex) teknologi informasi (TI). Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang menyatakan akan meningkatkan capex TI sebanyak 30% sampai 35% dari tahun lalu. Baca Juga: Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2019 mencapai 99,65% dari target
Bank pelat merah tingkatkan belanja modal TI tahun ini, buat apa?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2020, perbankan mulai mematangkan rencana ekspansi bisnis digital. Selain untuk mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lewat penghimpunan dana murah, pengembangan digital juga menjadi alat bagi perbankan untuk mencari tambahan pendapatan sekaligus langkah efisiensi beban operasional. Guna mewujudkan hal tersebut, hampir setiap tahun perbankan kerap meningkatkan belanja modal alias capital expenditure (capex) teknologi informasi (TI). Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang menyatakan akan meningkatkan capex TI sebanyak 30% sampai 35% dari tahun lalu. Baca Juga: Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2019 mencapai 99,65% dari target