KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengetatan likuiditas yang diprediksi masih akan terjadi tahun ini tak hanya menjangkiti bank umum namun Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga kena imbas. Menghadapi hal tersebut, para BPD ambil strategi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) misalnya berniat menerbitkan obligasi tahun ini. "Tahun ini kita sedang menjajaki kemungkinan menerbitkan surat utang agar struktur pendanaan lebih stabil dan berjangka panjang," kata Corporate Secretary Bank BJB Asadi Budiman kepada Kontan.co.id. Rencananya, kata Asadi obligasi tersebut akan diterbitkan senilai Rp 700 miliar. Dimana penggunaan utamanya akan digunakan untuk ekspansi kredit. Hal tersebut juga dilakukan perseroan, lantaran rasio dana murah atawa current account and saving account (CASA) yang masih berada di level 47,09% dari total DPK senilai Rp 81,60 triliun hingga Desember 2018.
Bank pembangunan daerah siapkan strategi menghadapi likuiditas yang makin ketat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengetatan likuiditas yang diprediksi masih akan terjadi tahun ini tak hanya menjangkiti bank umum namun Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga kena imbas. Menghadapi hal tersebut, para BPD ambil strategi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) misalnya berniat menerbitkan obligasi tahun ini. "Tahun ini kita sedang menjajaki kemungkinan menerbitkan surat utang agar struktur pendanaan lebih stabil dan berjangka panjang," kata Corporate Secretary Bank BJB Asadi Budiman kepada Kontan.co.id. Rencananya, kata Asadi obligasi tersebut akan diterbitkan senilai Rp 700 miliar. Dimana penggunaan utamanya akan digunakan untuk ekspansi kredit. Hal tersebut juga dilakukan perseroan, lantaran rasio dana murah atawa current account and saving account (CASA) yang masih berada di level 47,09% dari total DPK senilai Rp 81,60 triliun hingga Desember 2018.