JAKARTA. Demi menjaga ketahanan modal dan menyambut ketentuan Basel III di tahun 2015, Bank Permata sedang mengkaji penerbitan subdebt (obligasi subordinasi) dan penawaran saham terbatas (rights issue). Dari dua aksi itu, emiten yang melantai di bursa dengan kode saham BNLI ini mengincar dana Rp 3 triliun–Rp 4 triliun. Roy Arfandy, Plt Direktur Utama Bank Permata, mengatakan, rencana dua aksi pemupukan modal itu akan masuk rencana bisnis bank (RBB) yang diharapkan bisa tuntas pada November 2014. Ia memperkirakan, pihaknya bisa menerbitkan subdebt senilai Rp 1 triliun, serta rights issue sebesar Rp 2 triliun–Rp 3 triliun. "Hitung-hitungannya sesuai kebutuhan modal dengan melihat pertumbuhan kredit. Selain itu, kami juga akan tetap memantau kondisi makroekonomi," kata Roy, Rabu (8/10). Asal tahu saja, Bank Permata juga berencana menerbitkan subdebt sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun pada sisa akhir tahun 2014.
Bank Permata cari dana Rp 4 triliun
JAKARTA. Demi menjaga ketahanan modal dan menyambut ketentuan Basel III di tahun 2015, Bank Permata sedang mengkaji penerbitan subdebt (obligasi subordinasi) dan penawaran saham terbatas (rights issue). Dari dua aksi itu, emiten yang melantai di bursa dengan kode saham BNLI ini mengincar dana Rp 3 triliun–Rp 4 triliun. Roy Arfandy, Plt Direktur Utama Bank Permata, mengatakan, rencana dua aksi pemupukan modal itu akan masuk rencana bisnis bank (RBB) yang diharapkan bisa tuntas pada November 2014. Ia memperkirakan, pihaknya bisa menerbitkan subdebt senilai Rp 1 triliun, serta rights issue sebesar Rp 2 triliun–Rp 3 triliun. "Hitung-hitungannya sesuai kebutuhan modal dengan melihat pertumbuhan kredit. Selain itu, kami juga akan tetap memantau kondisi makroekonomi," kata Roy, Rabu (8/10). Asal tahu saja, Bank Permata juga berencana menerbitkan subdebt sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun pada sisa akhir tahun 2014.