KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk telah mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 7,4% secara tahunan hingga paruh pertama tahun 2025, . Pertumbuhan ini sejalan dengan industri yang juga tumbuh 7,7% year on year (YoY).

Pada periode tersebut, portofolio kredit Bank Permata menjadi senilai Rp 162,6 triliun. Meliza M. Rusli, Direktur Utama Permata Bank bilang pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit dari segmen korporasi dan komersial.

Secara rinci, kredit segmen korporasi di bank milik Bangkok Bank ini naik 9,3% YoY menjadi Rp 97,1 triliun. Sementara, kredit komersial naik 12,2% YoY menjadi Rp 20,7 triliun.

Tugu Insurance Jalin Sinergi Bisnis Strategis dengan Bank Shinhan Indonesia

Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit Permata Bank (BNLI) Tumbuh Stabil Hingga April 2025

“Ini diikuti pertumbuhan segmen Konsumen sebesar 1,7% YoY menjadi Rp 44,1 triliun,” ujar Meliza, Selasa (22/7).

Ia menilai kinerja Permata Bank terbilang solid di semester pertama tahun ini. Menurutnya, ini mencerminkan kepercayaan nasabah, kedisiplinan dalam menjalankan strategi, serta upaya kuat dalam menjaga kualitas aset secara berkelanjutan.

Adapun, kualitas kredit Permata Bank terjaga semakin baik yang tercermin dari rasio NPL Gross dan Loan at Risk (LAR) yang tercatat lebih sehat, masing-masing pada level 2,1% dan 7%, dibandingkan dengan 2,4% dan 7,8% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ia juga bilang pihaknya telah membukukan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif. Dalam hal ini, pihaknya membentuk NPL Coverage dan LAR Coverage Ratio yang memadai, masing-masing di level 346% dan 101%.

Baca Juga: Bank Permata Catat DPK Valas Rp 35 Triliun Per Kuartal l 2025

“Dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah, Bank secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset,” ujarnya.

Sementara itu, Meliza menyebutkan simpanan nasabah terjaga baik sebesar Rp 189,3 triliun, yang didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 9,9%. Rasio CASA juga meningkat dari level 56,3% di Juni 2024 menjadi 62,7% di Juni 2025. 

Hanya saja, rasio likuiditas yang tercermin dalam Loan-to-Deposit Ratio (LDR) tercatat mengetat di level 85,6%. Pasalnya, level itu lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Semester I tahun 2024 yang berada di level 78,2%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News