JAKARTA. Pelambatan pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada penurunan daya beli masyarakat, berimbas juga pada perbankan. Saat ini, stimulus dari otoritas seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan juga belum terasa pada penyalur kredit. Alhasil, industri perbankan merevisi proyeksi target pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini. PT Bank Permata Tbk (PermataBank) misalnya, hanya menargetkan pertumbuhan kredit di level 5% sampai dengan akhir tahun 2015, dari sebelumnya dipatok 10%. Direktur Retail Banking PermataBank, Bianto Surodjo menjelaskan, target pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 5% di seluruh segmen kredit. Sampai dengan semester I-2015, kredit di bank dengan kode emiten BNLI ini hanya tumbuh 2% menjadi Rp 130 triliun dibanding semester I-2014 yang sebesar Rp 127 triliun.
Bank Permata hanya targetkan pertumbuhan kredit 5%
JAKARTA. Pelambatan pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada penurunan daya beli masyarakat, berimbas juga pada perbankan. Saat ini, stimulus dari otoritas seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan juga belum terasa pada penyalur kredit. Alhasil, industri perbankan merevisi proyeksi target pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini. PT Bank Permata Tbk (PermataBank) misalnya, hanya menargetkan pertumbuhan kredit di level 5% sampai dengan akhir tahun 2015, dari sebelumnya dipatok 10%. Direktur Retail Banking PermataBank, Bianto Surodjo menjelaskan, target pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 5% di seluruh segmen kredit. Sampai dengan semester I-2015, kredit di bank dengan kode emiten BNLI ini hanya tumbuh 2% menjadi Rp 130 triliun dibanding semester I-2014 yang sebesar Rp 127 triliun.