JAKARTA. Bank Permata (PermataBank) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 500 miliar di 2015 ini. Direktur Utama PermataBank, Roy Arman Arfandy mengungkapkan, angka tersebut tumbuh 60% dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan yang dilakukan perseroan sepanjang 2014 lalu. Roy optimistis target tersebut akan dapat tercapai lantaran bank dengan kode emiten BNLI ini memiliki strategi untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan di sektor perikanan dan kelautan, sejalan dengan program Nawacita yang diusung oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, PermataBank akan menyasar industri kelautan dan perikanan dari hulu hingga ke hilir. Ini artinya, perseroan juga akan menyasar pembiayaan industri pendukung kelautan dan industri pengolahan ikan. "Kami menyasar industri processing ikan agar kualitas dan harga ikan naik lebih tinggi pada saat diekspor," kata Roy di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (7/5). Untuk mempercepat realisasi target tersebut, PermataBank mempelajari kemungkinan channeling dengan koperasi di sentra-sentra perikanan dan kelautan di mana kantor cabang PermataBank berada. Roy bilang, dengan program "Jaring" (Jangkau, Sinergi dan Guideline) yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini, kredit sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi sektor prioritas unggulan. Hal ini dapat mendorong pendapatan devisa ekspor Indonesia secara signifikan. Menurutnya, prospek daerah untuk penyaluran kredit sektor perikanan dan kelautan yang disasar perseroan diantaranya adalah sentra kelautan Cirebon, Makassar serta Indramayu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Permata ingin kredit perikanan tumbuh 60%
JAKARTA. Bank Permata (PermataBank) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 500 miliar di 2015 ini. Direktur Utama PermataBank, Roy Arman Arfandy mengungkapkan, angka tersebut tumbuh 60% dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan yang dilakukan perseroan sepanjang 2014 lalu. Roy optimistis target tersebut akan dapat tercapai lantaran bank dengan kode emiten BNLI ini memiliki strategi untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan di sektor perikanan dan kelautan, sejalan dengan program Nawacita yang diusung oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, PermataBank akan menyasar industri kelautan dan perikanan dari hulu hingga ke hilir. Ini artinya, perseroan juga akan menyasar pembiayaan industri pendukung kelautan dan industri pengolahan ikan. "Kami menyasar industri processing ikan agar kualitas dan harga ikan naik lebih tinggi pada saat diekspor," kata Roy di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (7/5). Untuk mempercepat realisasi target tersebut, PermataBank mempelajari kemungkinan channeling dengan koperasi di sentra-sentra perikanan dan kelautan di mana kantor cabang PermataBank berada. Roy bilang, dengan program "Jaring" (Jangkau, Sinergi dan Guideline) yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini, kredit sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi sektor prioritas unggulan. Hal ini dapat mendorong pendapatan devisa ekspor Indonesia secara signifikan. Menurutnya, prospek daerah untuk penyaluran kredit sektor perikanan dan kelautan yang disasar perseroan diantaranya adalah sentra kelautan Cirebon, Makassar serta Indramayu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News