JAKARTA. Meski belum menyelesaikan periode kuartal I, Bank Permata mulai melihat arah penyaluran kredit dari tiga bulan berjalan di tahun ini. Bank yang terafiliasi Grup Astra, menilai sektor pertambangan jadi salah satu sektor yang tertekan. "Secara umum, pipeline kami cukup baik sejak awal tahun ini. Namun sektor pertambangan masih tertekan, baik karena permintaan maupun harga yang belum membaik," terang Roy A. Arfandy, Direktur Wholesale Banking Permata kepada KONTAN, Senin (17/3). Menurut Roy, sektor pertambangan juga terpengaruh undang-undang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) yang membatasi ekspor tambang mentah seperti iron ore, nikel, bauksit, dan lainnya. Untungnya, kata Roy, tahun ini Permata memang tidak terlalu fokus untuk menambah eksposur di sektor pertambangan.
Bank Permata: Kredit pertambangan paling tertekan
JAKARTA. Meski belum menyelesaikan periode kuartal I, Bank Permata mulai melihat arah penyaluran kredit dari tiga bulan berjalan di tahun ini. Bank yang terafiliasi Grup Astra, menilai sektor pertambangan jadi salah satu sektor yang tertekan. "Secara umum, pipeline kami cukup baik sejak awal tahun ini. Namun sektor pertambangan masih tertekan, baik karena permintaan maupun harga yang belum membaik," terang Roy A. Arfandy, Direktur Wholesale Banking Permata kepada KONTAN, Senin (17/3). Menurut Roy, sektor pertambangan juga terpengaruh undang-undang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) yang membatasi ekspor tambang mentah seperti iron ore, nikel, bauksit, dan lainnya. Untungnya, kata Roy, tahun ini Permata memang tidak terlalu fokus untuk menambah eksposur di sektor pertambangan.