JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) memproyeksikan penyaluran kredit kredit belum akan kencang di kuartal II lantaran ekonomi masih melambat. Menurut bank berkode saham BNLI tersebut, kredit baru akan kencang pada semester II/2015. Roy A. Arfandy, Presiden Direktur Bank Permata mengatakan, kredit baru akan banyak mengalir mulai di kuartal III. Sebab pertumbuhan sektor riil saat itu akan meningkat seiring dengan rencana pemerintah melakukan belanja modal untuk infrastruktur. Sektor kredit yang masih akan mendongkrak pertumbuhan kredit adalah energi, konstruksi, makanan dan minuman. Salah satunya yaitu soal program pemerintah yang akan membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Menurutnya, jika rencna ini terealisasi maka akan ada permintaan kredit di semester II/2015 dan tahun depan, dimana akan ada penunjukan kontraktor untuk pembangunan power plan yang secara otomatis akan menggenjot bisnis. “Kami tetap memasang target pertumbuhan kredit tumbuh konservatif sebesar 10%,” kata Roy, Rabu (6/5). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Permata: Kuartal II, kredit masih akan lemah
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) memproyeksikan penyaluran kredit kredit belum akan kencang di kuartal II lantaran ekonomi masih melambat. Menurut bank berkode saham BNLI tersebut, kredit baru akan kencang pada semester II/2015. Roy A. Arfandy, Presiden Direktur Bank Permata mengatakan, kredit baru akan banyak mengalir mulai di kuartal III. Sebab pertumbuhan sektor riil saat itu akan meningkat seiring dengan rencana pemerintah melakukan belanja modal untuk infrastruktur. Sektor kredit yang masih akan mendongkrak pertumbuhan kredit adalah energi, konstruksi, makanan dan minuman. Salah satunya yaitu soal program pemerintah yang akan membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Menurutnya, jika rencna ini terealisasi maka akan ada permintaan kredit di semester II/2015 dan tahun depan, dimana akan ada penunjukan kontraktor untuk pembangunan power plan yang secara otomatis akan menggenjot bisnis. “Kami tetap memasang target pertumbuhan kredit tumbuh konservatif sebesar 10%,” kata Roy, Rabu (6/5). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News