Bank Permata optimistis raih laba di kuartal I



JAKARTA. PT Bank Permata Tbk optimistis meraih laba pada kuartal pertama 2017. Optimisme tersebut seiring membaiknya kinerja bank berkode emiten BNLI ini. Salah satu indikatornya rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang diharapkan membaik.

Direktur Utama Bank Permata Ridha Wirakusumah mengatakan, pada kuartal pertama 2017, NPL bank turun menjadi 6% dari posisi akhir 2016 sebesar 8,83%. “Membaiknya kredit bermasalah ini dikontribusikan dari proses restrukturisasi yang dilakukan,” ujar Ridha usai RUPS, Rabu (29/3).

Pada akhir tahun ini, diproyeksi NPL akan berada di bawah 5%. Salah satu strateginya dengan memperkuat fundamental pemberian kredit. Selain itu, bank sangat selektif dalam menyalurkan kredit.


Sebagai gambaran, pada tahun ini, Bank Permata akan melakukan restrukturisasi sebesar 30%-40% dari NPL yang dijual. Sisanya bank akan melakukan perbaikan NPL dengan melakukan pencadangan.

Menurut Ridha, kinerja bank pada akhir Maret 2017 diproyeksi akan membaik dibandingkan Februari 2017. Sebagai gambaran, pada Februari 2017, Bank Permata mencatat laba bersih sebesar Rp 214 miliar atau naik 4,39% secara tahunan atau year on year (yoy).

Namun, pada Februari 2017, pertumbuhan kredit masih negatif di angka 20,77% secara yoy menjadi Rp 89,5 triliun. Pada 2017, menurut Ridha, diperkirakan pertumbuhan kredit bisa positif di angka 2%.

Pertumbuhan kredit pada tahun ini akan banyak disumbang oleh sektor wholesale banking sebesar 8% sampai 9% secara yoy.

Sebagai gambaran pada 2016, rugi bersih Bank Permata tercatat Rp 6,48 triliun. Rugi bersih ini karena bank harus mengalokasikan pencadangan untuk mengatasi NPL. Tercatat ada tiga sektor yang berkontribusi terhadap NPL, yaitu industri pengolahan, pertambangan dan penggalian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini