JAKARTA. Meski perlambatan ekonomi global menghantui prospek ekonomi tahun depan, perbankan tetap gencar menyalurkan kredit valas ke perusahaan penghasil komoditas. Kemarin, Bank Permata, Bank DBS Indonesia dan Bank Danamon Indonesia memberikan kredit sindikasi senilai US$ 95 juta ke PT Atlas Resources, sebuah perusahaan batubara. Bank Permata memimpin sindikasi dengan berkontribusi sebesar US$ 45 juta atau sekitar 47%. Sementara DBS dan Danamon menyetor masing-masing menggelontorkan dana senilai US$ 30 juta dan US$ 20 juta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu tiga hingga lima tahun ini akan mengucur secara bertahap. "Tingkat suku bunga kompetitif," kata Direktur Keuangan Atlas Resources, Dono Boestami, tanpa menyebutkan angka pasti.
Bank Permata pimpin sindikasi kredit US$ 95 juta ke Atlas Resources
JAKARTA. Meski perlambatan ekonomi global menghantui prospek ekonomi tahun depan, perbankan tetap gencar menyalurkan kredit valas ke perusahaan penghasil komoditas. Kemarin, Bank Permata, Bank DBS Indonesia dan Bank Danamon Indonesia memberikan kredit sindikasi senilai US$ 95 juta ke PT Atlas Resources, sebuah perusahaan batubara. Bank Permata memimpin sindikasi dengan berkontribusi sebesar US$ 45 juta atau sekitar 47%. Sementara DBS dan Danamon menyetor masing-masing menggelontorkan dana senilai US$ 30 juta dan US$ 20 juta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu tiga hingga lima tahun ini akan mengucur secara bertahap. "Tingkat suku bunga kompetitif," kata Direktur Keuangan Atlas Resources, Dono Boestami, tanpa menyebutkan angka pasti.