Bank Permata Proyeksi BI Pangkas BI Rate 50 bps di Akhir 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan memangkas suku bunga acuan atau BI-rate sebanyak dua kali dengan total 50 basis poin (bps) di akhir tahun 2024.

Senior Ekonom Bank Permata Faisal Rachman menyampaikan, BI mempunyai ruang untuk menurunkan suku bunga acuannya pada tahun ini, sejalan dengan kondisi inflasi yang sudah terkendali dan kebijakan suku bunga The Fed.

Adapun kondisi inflasi domestik saat ini tercatat rendah sebesar 2,13% pada Juli 2024.


“Sehingga membuka ruang untuk BI dapat melakukan pemotongan satu kali hingga dua kali di tahun ini,” tutur Faisal dalam sesi diskusi, Kamis (8/8).

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Berpotensi Melonjak Jika The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps di 2024

Meski begitu, arah kebijakan BI-rate juga akan bergantung dengan tensi geopolitik khususnya di Timur Tengah, dan kepastian pelemahan perekonomian Amerika Serikat yang dampaknya tidak terlalu mengganggu pasar.

Alhasil dengan potensi menurunnya BI-rate sebesar 50 bps, maka suku bunga BI akan berada di level 5,75% pada akhir tahun 2024. Sebagaimana diketahui, BI masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,25% pada Juni 2024 setelah naik pada April 2024.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo membuka peluang penurunan suku bunga acuan atau BI rate pada kuartal IV 2024.

“Sementara ini memang suku bunga BI rate tetap kami pertahankan 6,25% dan kami akan mencoba nanti mungkin kalau ada ruang pada kuartal IV untuk menurunkan suku bunga,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo saat melakukan rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Senin (8/7).

Perry menyampaikan, arah penurunan suku bunga ini akan bergantung dengan kondisi nilai tukar rupiah. Maka dari itu, ia menyebut saat ini BI sedang fokus menstabilkan  nilai tukar yang sedang mengalami tren pelemahan akhir-akhir ini.

Baca Juga: Bunga SRBI Tinggi Turut Mendongkrak Bunga Sumber Pendanaan Bank Non DPK

BI menargetkan rupiah akan bergerak stabil di kisaran Rp 15.700 hingga Rp 16.100 per dolar AS pada akhir tahun ini.

“Kalau kemudian nilai tukar rupiah bisa stabil, mungkin kuartal IV 2024 kami coba ruang untuk penurunan suku bunga bisa dilakukan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi