Bank Permata Syariah rilis pembiayaan umrah



JAKARTA. Unit usaha syariah (UUS) Bank Permata  berencana merilis pembiayaan umrah atau wisata ziarah pada kuartal pertama ini. Produk tersebut berakad ijarah bil ujrah (dengan upah).

Achmad K Permana, Kepala UUS Bank Permata, mengungkapkan produk pembiayaan bank syariah di lini konsumer belum terlalu bervariasi. Permata Syariah baru sebatas melayani pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor.

Nah, pembiayaan umrah ini diharapkan mengerek porsi lini konsumer. Manajemen melihat, jumlah jemaah umrah meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2012, tidak kurang dari 480.000 jamaah melaksanakan umrah. Berdasarkan data Kementerian Agama, angka itu naik dua kali lipat ketimbang tahun sebelumnya, yakni 260.000 orang.


Jika dibandingkan jemaah haji, jumlah jamaah umrah jauh lebih tinggi. Seperti diketahui, kuota haji untuk Indonesia hanya 221.000 orang per tahun. Nilai plus lain, skema pembiayaan umrah lebih sederhana dan intensitas keberangkatannya relatif lebih sering.

Di samping pembiayaan umrah, Permata Syariah juga berencana meluncurkan wealth management. Layanan khusus nasabah tajir itu  baru akan menyediakan produk investasi yang diracik dengan asuransi (bancassurance). Saat ini, Permata Syariah merangkul satu perusahaan asuransi jiwa yang memiliki layanan syariah.

Sementara satu aktivitas bisnis baru yang akan digeluti Permata Syariah adalah pembiayaan multiguna. Akad produk masih disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Informasi saja, Bank Permata Syariah membagi bisnisnya menjadi empat. Yaitu korporasi dengan kontribusi 30%, usaha kecil dan menengah (30%), pembiayaan rumah (25%), dan sisanya pada kendaraan bermotor.

Dua bank syariah lain juga tengah melirik pembiayaan multiguna. Yakni, OCBC NISP Syariah dan Bank Syariah Mandiri. OCBS NISP Syariah  telah mengajukan izin ke Bank Indonesia guna merilis pembiayaan berakad murabahah ini. "Diharapkan, bisa meluncur tahun ini juga," kata Koko T Rachmadi, Kepala UUS OCBC NISP.

Sedangkan Bank Syariah Mandiri masih mengkaji produk pembiayaan multiguna yang akan dilego nanti. Kemungkinan baru siap tahun 2014 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: