KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya memperluas jaringan sekaligus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, perbankan semakin rajin melakukan pengembangan agen Laku Pandai. Bank plat merah menjadi salah satu kalangan perbankan yang paling aktif mengembangkan Laku Pandai. PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang sampai dengan akhir kuartal III 2018 mencatatkan jumlah total agen Laku Pandai perseroan mencapai 52.678 agen baik badan hukum maupun perorangan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki agen Layanan Keuangan Digital (LKD), bila dijumlahkan totalnya mencapai 64.257 agen sampai dengan September 2018.
Senior Vice President Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly menyebutkan, peningkatan jumlah agen Bank Mandiri di bulan September 2018 ini didorong dari adanya peningkatan dari agen perorangan. Tercatat secara
year to date (y-t-d) peningkatan jumlah agen Bank Mandiri mencapai 22,35% dari realisasi akhir Desember 2017 lalu sebesar 33.931 agen. "Hal ini disebabkan banyak agen yang diakuisisi untuk mendukung bansos (bantuan sosial)," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/11). Tak hanya itu, dalam upayanya untuk mendorong pertumbuhan keagenan, Bank Mandiri juga melakukan banyak kerjasama degan perusahaan-perusahaan yang memiliki
outlet (kios penjualan). Walau tak merinci secara detail, selain berkontribusi pada pengembangan jaringan dan perluasan layanan perbankan milik Bank Mandiri. Agen-agen Laku Pandai ini juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan dana murah perseroan, khususnya tabungan. Sayangnya, Zedo belum dapat merinci besaran tabungan dari agen Bank Mandiri tersebut. Selain terus melakukan akusisi, bank berlogo pita emas ini menyebut pihaknya kerap melakukan pengembangan lewat intensifikasi sebagai strategi pengembangan agen. Antara lain, melalui pelengkapan fitur atau layanan yang lebih variasi sesuai kebutuhan nasabah, penyediaan alternatif sistem dan teknologi yang adaptif dan user friendly, serta membuat program-program marketing termasuk promosi. Sebagai informasi saja, pada tahun ini Bank Mandiri menarget jumlah agen Laku Pandai sebesar 43.735 agen. Saat ini tercatat jumlah agen per September 2018 mencapai 52.678 atau sudah mencapai 95,35% dari target. Zedo pun optimis target pada akhir tahun ini praktis akan dapat terlampaui. Tak hanya Bank Mandiri, Pt Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga tidak kalah gencar dalam mendorong layanan keagenan. Sementara,
General Manager Divisi Pengelolaan Jaringan BNI Fauzy mengatakan sejak diluncurkan pada awal Juni 2015 hingga 5 November 2018 lalu jumlah agen Laku Pandai BNI atau biasa dikenal agen46 tercatat sebanyak 113.000 agen. Praktis, jumlah tersebut sudah jauh melampaui target yang dipatok BNI sebesar 95.000 pada tahun 2018 ini. Agen tersebut menurut Fauzy tersebar di seluruh kawasan Indonesia terutama di kawasan pelosok, tertinggal, terluar dan perbatasan. Dalam pemanfaatannya, agen46 BNI didorong untuk melakukan penyaluran program-program Pemerintah antara lain bantuan pangan non tunai (BNPT), program keluarga harapan (PKH), subsidi pupuk dan program lain. "Dalam menjalankan fungsinya sebagai mitra perbankan, Agen46 ini memberikan kontribusi signifikan dalam menggerakkan perekonomian masyarakat rural," ungkap Fauzy.
Pasalnya, jumlah transaksi yang dilakukan oleh agen Laku Pandai BNI mencapai 3,2 juta transaksi perbulan dengan sales volume atau volume transaksi mencapai Rp 2,7 triliun. Hal ini pun ikut memberikan kontribusi dana murah atau
current account and saving account (CASA) BNI. Paling tidak sampai saat ini kontribusi CASA dari Agen46 BNI sudah mencapai Rp 1,5 triliun. Fauzy yakin jumlah tersebut akan terus meningkat setiap periodenya. Uniknya, BNI juga memiliki mitra Agen46 terapung yang beroperasi menggunakan kapal untuk melayani masyarakat di wilayah perairan sebagai upaya pemerataan layanan di kawasan pesisir. Sejak Juni 2018 lalu, jumlah agen terapung BNI tercatat sudah mencapai 180 agen per 5 November 2018 atau sudah menembus target yang dipatok tahun ini. Beberapa upaya yang dilakukan bank berlogo 46 ini antara lain penambahan fitur, penciptaan produk baru, kemudahan akses melalui internet, mobile maupun EDC, kerjasama dengan start up dan lembaga keuangan serta pemanfaatan aplikasi digital banking Yap! milik BNI. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .