Bank Pundi enggan agresif patok pertumbuhan



JAKARTA. Bank Pundi Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit yang lebih konservatif pada tahun ini dibanding tahun lalu. Manajemen tak agresif lantaran proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini yang juga masih rendah.

“Apabila dalam perjalanannya, kondisi ekonomi lebih baik dari perkiraan, maka kami akan meninjau kembali rencana kerja kami,” kata Beni Nurtantijo, Plt Direktur utama Bank Pundi, saat dihubungi KONTAN, Minggu (18/1). Sayangnya, Beni enggan membeberkan target pertumbuhan kredit tahun ini secara persis.

Beni menegaskan, Bank Pundi masih akan fokus untuk tetap mengelola portfolio kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah ada. “Terutama Bank Pundi masih tetap fokus pada pembiayaan UMKM untuk usaha produktif, Selain itu, kami akan tetap fokus pada pangsa ritel, meningkatkan kualitas layanan serta lebih mengoptimalkan jaringan kantor.” ujar Beni.


Dalam hal menghimpun dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK), Bank Pundi juga enggan membeberkan target pertumbuhan tahun ini. Namun Bank Pundi berupaya untuk meningkatkan kontribusi dana murah current account saving account (CASA) yaitu tabungan dan giro. “Antara lain dengan menawarkan program dan fitur baru dan menarik pada produk tabungan kami,” kata Beni.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2014, jumlah kredit yang disalurkan Bank Pundi mencapai Rp 6,81 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 3,02% secara year on year (yoy) dibanding November 2013 yang mencapai Rp 6,61 triliun.

Sementara DPK yang dihimpun Bank Pundi mencapai Rp 8,69 triliun, dengan porsi deposito mencapai 92,82%. Dana simpanan masyarakat ini tumbuh 18,55%  dibanding November 2013 yang mencapai Rp 7,33 triliun dengan 90,85% diantaranya adalah deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia