JAKARTA. Bank Pundi menjual aset berupa 15 gedung kantor cabang. Langkah ini untuk mendongkrak rasio kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) yang masih minim. Direktur Utama Bank Pundi Paulus Wiranata, menyatakan, saat ini pertumbuhan harga properti sudah tinggi. Apalagi, kenaikan harga properti ke depan diprediksi relatif stabil. "Sehingga sekarang adalah momentum tepat menjual properti," kata Paulus, dalam keterbukaan informasi kepada pemegang saham, belum lama ini. Saat ini, Bank Pundi memiliki 207 kantor cabang. Dari jumlah itu, 15 di antaranya merupakan gedung milik sendiri. Nilai transaksi penjualan gedung kantor cabang Rp 194 miliar. Untuk melayani nasabah, Bank Pundi menyewa sebagian besar kantor. Pembeli aset Bank Pundi adalah PT Dakara Makmur. Transaksi ini diyakini tak merugikan Bank Pundi. Sebab, salah satu syarat utama transaksi tersebut adalah, Dakara Makmur harus menyewakan kembali ke Bank Pundi.
Bank Pundi menjual 15 kantor Rp 194 miliar
JAKARTA. Bank Pundi menjual aset berupa 15 gedung kantor cabang. Langkah ini untuk mendongkrak rasio kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) yang masih minim. Direktur Utama Bank Pundi Paulus Wiranata, menyatakan, saat ini pertumbuhan harga properti sudah tinggi. Apalagi, kenaikan harga properti ke depan diprediksi relatif stabil. "Sehingga sekarang adalah momentum tepat menjual properti," kata Paulus, dalam keterbukaan informasi kepada pemegang saham, belum lama ini. Saat ini, Bank Pundi memiliki 207 kantor cabang. Dari jumlah itu, 15 di antaranya merupakan gedung milik sendiri. Nilai transaksi penjualan gedung kantor cabang Rp 194 miliar. Untuk melayani nasabah, Bank Pundi menyewa sebagian besar kantor. Pembeli aset Bank Pundi adalah PT Dakara Makmur. Transaksi ini diyakini tak merugikan Bank Pundi. Sebab, salah satu syarat utama transaksi tersebut adalah, Dakara Makmur harus menyewakan kembali ke Bank Pundi.