Bank Pundi: Pembahasan dengan MNC hanyalah merger



JAKARTA. Manajemen Bank Pundi Indonesia menegaskan, transaksi yang dilakukan dengan Grup MNC bukan transaksi akuisisi. Menurut Ivy Santoso, Direktur Utama Bank Pundi, transaksi tersebut merupakan merger antara Bank Pundi dan Bank MNC Internasional.

"Dan saat ini, Bank Pundi masih dalam tahap pengkajian dan finalisasi dokumentasi terkait transaksi itu," ujar Ivy dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/4).

Ivy juga menyampaikan, apabila perjanjian tersebut telah final dan ditandatangani kedua pihak, Bank Pundi akan menyampaikan kembali informasi lebih rinci mengenai transaksi tersebut.


Sebelumnya, MNC Kapital Indonesia juga menyampaikan, pihaknya telah menempatkan dana sebesar Rp 100 miliar sebagai bagian dari komitmen rencana merger Bank MNC Internasional dan Bank Pundi Indonesia. Keterangan tersebut tertuang dalam keterbukaan informasi kepada BEI.

Dalam keterangan itu, Darma Putra, Direktur Utama MNC Kapital menanggapi pertanyaan bursa atas pemberitaan KONTAN dengan judul "Hary Tanoe mengakuisisi Bank Pundi". Darma menerangkan, pihaknya masih dalam tahap finalisasi dokumentasi atas perjanjian merger antara Bank MNC dan Bank Pundi. "Adapun penempatan dana Rp 100 miliar berlangsung pada 31 Maret 2015," tulis Darma dalam keterangan itu.

Rencana merger Bank MNC dan Bank Pundi pun sudah sampai ke telinga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nelson, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK bilang, pihaknya sudah mendapatkan laporan tentang transaksi tersebut. "MNC masuk dan bisa jadi nanti akan dimerger dengan MNC Bank," jelas Nelson.

Paulus Wiranata, Komisaris Bank Pundi juga tak menampik kabar ini. Dia bilang, sebelumnya ada sejumlah investor menawar Bank Pundi. Tapi, Grup MNC yang paling serius. Sayang, Paulus maupun Darma masih merahasiakan besaran saham maupun nilai akuisisi Bank Pundi. "Kami tentu beli saham mayoritas," ujar Darma. Sebagai lembaga keuangan, MNC Kapital berhak memiliki saham Bank Pundi hingga 40% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia